#DahnilAnzarDipanggilPaksaPolisi #DahnilAnzarJewerMediaIndonesia #DahnilAnzarSebutMITidakbenar #DahnilAnzarSebutMISukaSebarHoax
"Lagi lagi @mediaindonesia tdk melakukan kinerja jurnalisme yang benar, dan hobi menyebar hoax, itu pernyataan kemarin yg karo humas tdk berkoordinasi dengan pihak polda. Pengacara BPN, Bang @Don_dasco sd menyampaikan terkait kehadiran sy, Romo Syafii dan Gus Irawan sbg saksi. Stop Hoax". Cuit Dahnil Anzar di twiter (lihat foto s.s diatas)
Agaknya Media Indonesia (MI) mesti menerbitkan klarifikasi. Pasalnya Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak ngetwit seakan 'menjewer' grup kepunyaan Surya Paloh tersebut.
Media cetak dan online yang bersaudara dengan Metro TV ini ditegur atas pemberitaan mengenai ketidakhadiran Dahnil atas panggilan Polda Sumatra Utara (Sumut).
Dalam pemberitaan media indonesia (penulis juga sempat crosscheck) terdapat pernyataan dari Kabid Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan yang menyatakan Dahnil akan dijadwalkan pemanggilan ulang kedua setelah ketidak hadiran pada pemanggilan pertama di tanggal 24 May 2019 lalu.
MP Nainggolan bahkan menyebut adanya kemungkinan upaya pemanggilan paksa bila Dahnil tetap mangkir.
Penulis sempat heran saat membaca isi twit Dahnil itu. Pemberitaan mana yang membuat Dahnil sampai 'menjewer' MI? Karena twit pertama Dahnil hanya menyebut "MI tidak benar kerja jurnalistiknya juga suka menyebar hoax".
Penasaran, penulis segera ngegugel.. #dahnilMediaIndonesia dan ternyata penulis menemukan artikel berita MI yang mungkin telah membuat Dahnil kesal.
MI terbitkan ulang berita yang sebenarnya sudah tidak update. Dahnil telah memberi alasan atas ketidakhadirannya karena surat pemanggilan dari Polda Sumut belum diterima beliau.
Di artikel pertama, MI jelas menulis alasan ketidakhadiran Dahnil tersebut pada isi artikel. MI menyebutkan pernyataan Dahnil secara detil.
Tapi ada berita lain yang kemudian terbit dan seakan menyudutkan Dahnil, #tiket pesawat mahal, Dahnil belum penuhi panggilan Polda Sumut#
Yang lucunya, tidak ada sama sekali pernyataan Dahnil di isi artikel MI yang menyinggung ketidakhadirannya karena persoalan harga tiket.
Akibat isi artikel sangat kontras dengan judul maka penulis membatin, "ada yang salah dengan MI", "MI sedang bermain framing nih"..
Penulis mendapatkan jawaban ketika terbit penjelasan Dahnil pada twit kedua (ss paling atas). Disitu terlihat Dahnil seakan2 menjelaskan upaya MI menggoreng ulang untuk memframing. sadisnya lagi, framing itu tanpa ada konfirmasi ulang kepada Dahnil.
Penulis kaget ketika mengetahui ternyata MI seakan mengemas ulang berita 4 hari lalu yang juga terbit di media lain. Lebih kaget lagi bila ternyata kemasan ulang itu kemudian dibungkus dengan narasi baru.