Bulan Ramadhan adalah bulan dimana iblis dibelenggu. Tapi kenapa kejahatan juga masih terjadi? Jawabnya: bilamana iblis yang berbentuk roh dibelenggu selama Ramadhan, iblis yang berbentuk manusia masih bergentayangan. HiHi.. just kiding..
Pelaku kejahatan tak mengenal bulan, tak mengenal tempat. Mereka bekerja anytime, to anyone, consistent. Dimana saja, kapan saja, kesiapa saja, terus menerus dan dimana saja berusaha mencari keuntungan dari pekerjaan ilegal. Apalagi sektor finansial dan perbankan, menjadi primadona bagi oknum saat ini.
Bulan Ramadhan ini jangan lalai, karena justru menjadi sasaran empuk para pelaku. Disaat kebutuhan kas dan operasional meningkat, belanja barang via online dan kartu kredit yang semakin digandrungi disaat Ramadhan tentu saja menciptakan peluang terjadinya kejahatan.
Apa saja jenis2 kejahatan itu?
Tindak kejahatan siber/fraud cyber crime pada sektor jasa keuangan dan perbankan makin sering terjadi. Perilaku masyarakat yang lalai dan kurang mempertimbangkan resiko saat bertransaksi menambah peluang bagi pelaku.
Kejahan finansial keuangan digolongkan kedalam dua kategori, yakni social engineering dan skimming.
Social engineering secara umum adalah penipuan dan penundukan psikologis seseorang demi informasi misal melalui telefon, secara langsung atau dari website.
Sedangkan skimming adalah pencurian informasi dengan cara menyalin informasi pada strip magnetik kartu debit/ATM dan kartu kredit secara ilegal.
Teknik dasar memperoleh informasi dengan modus social engineering bermacam-macam, ada tiga yang paling lumrah.
1. Phising, yakni penipuan dengan tujuan mengambil informasi rahasia antara lain password biasanya dilakukan via pesan atau komunikasi elektronik seperti email, SMS atau link palsu kepada korban untuk mengakses website yang telah dirancang untuk menipu.
2. Vhishing, yakni upaya penipu melakukan pendekatan terhadap korban untuk mendapatkan informasi atau mempengaruhi korban untuk melakukan tindakan. Biasanya komunikasi dilakukan melalui telepon.