(Dengan menyeru nama Tuhan
Yang Maha Pengasih
Yang Maha Penyayang)
bersama Cinta aku melayang-layang
dari awan yang basah terbebani debu-debu kesedihan
perjalanan panjang tanpa kompas
dari angin sayap burung-burung kecil aku terhempas
kubawa kidung, musim yang bernyanyi riang
bersama lantunan Ney, menyihir sepasang matamu
berputar-putarlah, nikmati jatuhku kehadapan wajahmu
rasakan pedihku sebagai Api yang teramat dingin
lalu Ingatlah
Ingatlah!
yang semestinya lidahmu ingat
hatimu ingat
selalu—melulu jangan salahkan Istana; mereka susah payah
membangun Cinta dengan jalannya
menyapu jalanan yang terkubur dedaunan
dan semampunya, mengubahnya menjadi emas
setiap pagi
inilah aku datang padamu
melayat wajah-wajahmu
bulir airku adalah ayat
ziarahku padamu tiap musimku
bersama Cinta aku melayang-layang
dari awan yang basah terbebani debu-debu kesedihan
(Maha Suci Tuhan
Dengan segala Ciptaan-Nya)
--------------------------------------
El Moccava, Kelapadua 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H