Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Puisi Lahir dari Rahim Istriku

Diperbarui: 2 Februari 2024   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Unsplash/Debby Hudson

1

Aku menari.

Bukan kebahagiaan.

Semata bayang-bayang yang hilang pergi.

Aku berlari.

Bukan kebebasan.

Semata debu-debu yang terbang tinggi,

dari sisi lain angin!

Sesuatu berbisik di telinga,

berkata mengubah nasib.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline