Lihat ke Halaman Asli

Perjamuan Rindu

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku lebur dalam cinta-MU,
Aku Mati dalam cinta-MU,
Aku bangkit karena cinta-Mu.

Aku pergi meninggalkan rayuan dan dusta menuju cinta-MU.
Sebab cinta hanyalah sebatas penglihatan saja bagiku,kemudian menjelma kebutaan.

Bila lidahku tak bergetar,maka hatiku berjejal penuh rasa rindu pada-MU.
Bila mulutku berucap cinta,maka jauhkanlah aku dari yang merusaknya.

Bila Kau tak mencintaiku,maka;
Aku meleleh seperti lumpur,
Aku terlempar laksana debu-debu dan binasalah aku tanpa nisan juga melati.

Ketika Kau berseru; terbanglah kewilayahku,maka segera aku meluncur meski tak dapat menembus jantungmu.

Ketika Kau berkata; naiklah keatas tangga menuju istanaku. Maka seratus kali aku terjatuh namun tak pernah berhenti menggapai kasih-MU.

Aku meninggalkan kekasih yang memabukanku,untuk kepayang dalam perjamuan-MU dengan sadar tanpa ingin terobati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline