Dakwah merupakan salah satu kegiatan yang esensial dalam agama Islam, bertujuan untuk mengajak manusia menuju jalan kebenaran, mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta membangun kesadaran spiritual dan sosial. Seiring dengan perkembangan zaman, dakwah tidak hanya dilakukan dalam lingkup masjid atau majelis keagamaan, tetapi juga merambah berbagai media dan metode, baik secara langsung maupun melalui teknologi digital.
Ushlub atau metode menurut bahasa berarti jalan dan seni. Sedangkan yang dimaksud dengan Asalibu Dakwah (Metode Dakwah) ialah ilmu yang menghantarkan seseorang kepada pengetahuan tentang cara penyampaian dakwah (ilmu rektorika dakwah dan ceramah), sekaligus menghilangkan rintangan-rintangan dari jalan dakwah. Dalam al-Qur'an Allah menjelaskan: Dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl ayat 125 Artinya: Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk .
A. Metode Bil Hikmah
Kalau kita melacak kepada literatur Islam, kita temukan istilah hukama hakim dan kata hikmah. Kata-kata tersebut berasal dari huruf )ha) )kaf) dan ) mim), dan maknanya berkisar pada menghalangi. Hukum adalah dapat menghalangi orang untuk melakukan yang dilarang atau perbuatan tercela. Jadi ahli hikmah adalah orang yang terhalang melakukan yang tercela dan selalu menampilkan yang terbaik. Menurut Hamka, hikmah lebih halus maknanya daripada filsafat. Melalui pendekatan hikmah dapat menarik semua orang, baik orang awam maupun cendekiawan melalui ucapan, tindakan maupun amalan. Bahkan, memilih untuk berdiam diri pada waktu yang tepat adalah sebagian daripada hikmah. Selanjutnya, hikmah atau bijaksan dalam dakwah menurut Hamka muncul daripada budi pekerti yang halus dan sopan santun. Beliau mengingatkan para pendakwah bahwa cara yang kasar tidak akan membawa kepada kesuksesan dakwah
B. Metode Mujadalah Istilah mujadalah atau jidal dengan berbagai turunannya disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 26 kali pada 16 surah. Makna kata tersebut berkisar antara membantah, debat, bersoal jawab dan gugatan. Secara umum makna kata jidal dengan berbagai turunannya dalam ayat yang telah disebutkan itu dalam konteks yang negatif. Itulah sebabnya pada surah An-Nahl [16] ayat 125, Allah menyuruh berdakwah dengar debat atau dialog yang baik ( ) Menurut Hamka dalam penerapan metode mujadalah adalah dengan memahami pokok persoalan dan mengenal mitra dialog. Sementara menurut M. Natsir, mujadalah merupakan diskusi yang disertai dengan alasan dar bukti, sehingga dapat mengalahkan alasan bagi yang menolaknya .
2. Metode Dakwah Tradisional & Modern
A. Metode Dakwah Tradisional
Metode dakwah tradisional mencakup cara-cara dakwah yang dilakukan secara langsung, lisan, dan berbasis pada kebiasaan masyarakat setempat. Beberapa metode ini termasuk ceramah, khutbah, pengajian, serta majelis taklim. metode ini merupakan cara klasik yang menekankan interaksi personal dan penyampaian nilai-nilai agama melalui bahasa yang mudah dipahami masyarakat.Metode ini juga sering kali melibatkan media tradisional seperti wayang, seni tari, dan nyanyian keagamaan yang disesuaikan dengan budaya lokal. Sejarah Islam di Indonesia menunjukkan bahwa metode ini sangat efektif ketika dipadukan dengan seni dan budaya, sebagaimana dicontohkan oleh Wali Songo di tanah Jawa. menyebutkan bahwa pendekatan kultural melalui seni dan budaya sangat efektif dalam menyebarkan Islam di Nusantara.
B. Metode Dakwah Modern
Dakwah modern adalah upaya penyebaran nilai-nilai Islam dengan menggunakan teknologi dan pendekatan kontemporer yang sesuai dengan perkembangan zaman. Salah satu cirikhas dakwah modern adalah pemanfaatan media massa dan media sosial sebagai alat komunikasi yang efektif. Metode dakwah modern mencakup penyebaran Islam melalui platform digital, penggunaan film, televisi, radio, dan berbagai aplikasi daring yang memungkinkan dakwah menjangkau audiens lebih luas dan lebih cepat
3. Pendekatan Keilmuan dalam Pengembangan Metode Dakwah
Pendekatan keilmuan dalam dakwah adalah usaha untuk mengembangkan metode dakwah dengan memanfaatkan teori dan konsep dari berbagai ilmu pengetahuan, baik ilmu sosialmaupun ilmu alam. Pendekatan keilmuan memungkinkan dakwah untuk lebih ilmiah dan sistematis dalam menyusun strategi penyampaian pesan, sehingga dakwah bisa lebih efektif sesuai konteks sosial dan budaya masyarakat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H