Indonesia merupakan negara yang yang dikenal oleh masyarakat internasional sebagai negara yang kaya akan keberagaman. Setiap pulau di Indonesia memiliki keragaman suku, agama, adat istiadat, kesenian dan budayanya tersendiri. Maka dari itu, tidak heran jika Pemerintah Indonesia memiliki prioritas kebijakan dalam hal kebudayaan. Pemerintah Indonesia melakukan diplomasi budaya dengan negara lain, hal ini merupakan diplomasi publik yang bersifat soft-power. Hal tersebut dilakukan untuk memajukan kepentingan nasional. Selain melestarikan budaya Indonesia, diplomasi ini juga bertujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia internasional.
Salah satu bentuk diplomasi budaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia adalah Festival Indonesia Moskow, Rusia. Festival ini pertama kali digelar pada tahun 2016 di Hermitage Garden Moskow, hingga terakhir pada tahun 2020 sebelum pandemi Covid-19 tersebar secara meluas. Festival ini pada tahun 2016 dikunjungin lebih dari 68.000 pengunjung, dan pada tahun 2019 dikunjungi sekitar 117.000 pengunjung, dari tahun ke tahun terus meningkat menandakan bahwa festival sangat menarik. Dalam festival ini, pengunjung dimeriahkan oleh berbagai seni pertunjukan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti, tarian, lagu daerah, wayang maupun permainan alat musik angklung, gamelan dan sebagainya. Ada juga penampilan lainnya yaitu prosesi pernikahan adat, pencak silat, hingga pameran busana dari desainer professional Indonesia. Adapun produk Indonesia yang ditampilkan pada setiap booth-booth yaitu aneka kopi, sambal, pakaian batik, berbagai kerajinan, hingga produk makanan seperti martabak, sate, dan bakso.
Diplomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia ini merupakan Cultural Diplomacy yang dilakukan oleh negara dengan negara sebagai kerja sama bersama dalam hal kebudayaan. Hal ini tidak terlepas dari fenomena globalisasi, dimana interaksi antar negara semakin meningkat sehingga diplomasi kultural menjadi semakin penting dalam memperkuat hubungan antar negara. Diplomasi kultural ini merupakan salah satu bagian dari kebijakan luar negeri yang bertujuan untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara dan sekaligus mempromosikan kepentingan nasional. Sering kali kesenjangan budaya antar negara dapat menjadi suatu sumber ketegangan atau konflik, maka dari itu diplomasi kultural ini dilakukan dalam rangka membangun hubungan yang lebih baik dan mempromosikan kepentingan suatu negara. Sebelumnya, menurut Duta Besar Indonesia untuk Rusia Mohammad Wahid menyatakan bahwa ada pandangan kuno yang dianggap oleh masyarakat dari kedua negara yaitu masyarakat Indonesia masih menganggap Rusia merupakan suatu negara Soviet yang tertutup, sedangkan masyarakat Rusia menganggap Indonesia masih dalam pemerintahan Soekarno yang belum maju. Pada Festival Indonesia Moscow ini, Pemerintah Indonesia memberikan pemahaman mengenai keterbukaan bisnis dan budaya sehingga citra yang kurang bagus yang berada di kedua benak negara menjadi terhapuskan. Dalam pelaksanaannya, Festival Indonesia Moscow ini memilik rekam jejak yang sangat bagus dari pertama kali diadakan pada tahun 2016. Antusiasme warga Rusia meningkat tiap tahunnya. Dari sisi warga Rusia, mereka sangat menghargai budaya, sehingga acara ini pun berjalan dengan lancar. Hal ini juga memajukan UMKM yang turut berpartisipasi dalam festival tersebut karena produknya laku dengan antusiasme warga Rusia yang tinggi. Dengan suksesnya festival ini juga tidak luput dari berbagai kendala atau kekurangan. Diantaranya seperti, bahasa Indonesia dalam festival ini masih minim digunakan dan lebih memilih bahasa pengantar Rusia dan Inggris, padahal bahasa itu penting dalam suatu unsur pembentuk identitas budaya. Selain itu juga, perlu ditingkatkan lagi promosi yang dilakukan di dalam negeri atau pun luar negeri agar lebih banyak lagi orang mengetahui festival ini. Dan juga pengisi panggung harus lebih diperlengkap dari berbagai budaya yang ada di Indonesia sehingga keragaman budaya Indonesia terlihat jelas. Namun, walaupun masih ada beberapa kekurangan, acara festival ini telah dilaksanakan dengan baik dan cukup sukses dari tahun ke tahunnya.
Dengan adanya diplomasi budaya yang dilakukan Indonesia dan Rusia di wilayah Moskow ini memberikan manfaat terhadap perkembangan diplomasi budaya Indonesia. Dapat dilihat bahwa diplomasi ini terbilang sukses, dikarenakan antusiasime warga Moskow yang tinggi, hal tersebut terbukti dengan meningkatnya partisipasi dari tahun ke tahun. Seperti yang sudah disebutkan tadi, ada berbagai manfaat bagi Indonesia dalam pergelaran festival ini. Dalam konteks diplomasi budaya, festival ini memperkenalkan budaya Indonesia melalui tarian adat, alat musik daerah, makanan khas daerah, hingga produk dari karya desainer professional Indonesia, hal ini membantu meningkatkan pemahaman terhadap kebudayaan Indonesia serta hal ini memperkuat identitas bangsa Indonesia di dunia internasional. Festival ini telah mendorong hubungan Indonesia-Rusia menuju ke arah lebih baik. Selain itu, diharapkan festival ini tidak hanya sekadar ajang seremonial belaka, akan tetapi juga sebagai pintuk masuk untuk menawarkan berbagai potensi Indonesia ke warga Rusia. Dengan tertariknya warga Rusia untuk berkunjung ke Indonesia , maka hal ini dapat memberikan dampak positif dalam hal perdagangan. Dengan suksesnya festival ini, terlebih lagi masa pandemi telah usai, diharapkan festival ini dilanjutkan lagi dari tahun ke tahun sebagai ajang pengenalan kebudayaan Indonesia sekaligus memajukan perekonomian Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H