Banyak anak muda yang bermimpi sebagai anak Presiden. Apapun yang dilakukannya, bisa dikatakan berhasil. Disaat anak muda lainnya yang berusia 30 tahun hingga 40 tahun, masih berjuang membuat pondasi kehidupan, seorang anak Presiden seusia itu, sudah berlari kencang dengan seabrek bisnisnya. Kenyataan dia seorang anak Presiden, tentu akan membuat rekan bisnisnya, investor bahkan konsumen akan sangat percaya dengan prospek bisnis sang anak presiden.
Banyak orang-orang di seluruh Indonesia yang penasaran dengan bisnis anak presiden.
mereka akan mencoba, dan itu sebuah marketing yang sangat handal untuk bisnis anak presiden tersebut.
Tidak hanya di dunia bisnis, sang anak presiden juga mempunyai fasilitas yang sangat lengkap di dunia politik, yang bagi anak-anak muda lain, hanya sebuah kemustahilan untuk didapatkan.
Umurnya yang masih sangat muda, no problem, tinggal aturan dirubah. Kuatir kalau kalah kehilangan jabatan sebelumnya, tidak masalah, tinggal membuat keputusan, tidak harus mengundurkan diri, bagi Kepala Daerah dan Mentri yang maju pilpres.
Hal ini mungkin dirasakan oleh Gibran Raka Buming Raka. Pada pilpres 2024 nanti, Putra sulung Presiden Republik Indonesia, Jokowi, akan maju sebagai calon wakil presiden mendampingi, Ketua umum Gerindra, Prabowo Subianto.
Semua rakyat Indonesia, akan berpikir begitu bahagianya menjadi seorang Gibran Raka Buming Raka.
Seorang Tokoh sekaliber Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, ketua umum Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan, Ketua umum, Partai bulan bintang, yang juga pakar hukum, Yusril Ihza Mahendra mengusung anak muda yang harusnya belum memenuhi syarat menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Bahkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang mempunyai seorang anak yang juga ketua umum Partai, yakni Agus Harimurti Yudhoyono, juga ikut memberikan jalan bagi Gibran untuk maju sebagai calon wakil presiden.
Mereka yang orang-orang hebat, yang seperti tidak berdaya di hadapan Gibran. Mereka mendukung Gibran yang masih sangat muda dibandingkan usia dan pengalaman mereka.
Tetapi apakah Gibran bahagia dengan kondisi itu. Kalau dilihat dari ekspresi wajahnya, terlihat, Gibran sangat tertekan. Apalagi pernyataan walikota solo ini beberapa kali melakukan kesalahan. Asam folat disebut asam sulfat, sehingga beliau jadi bulan-bulanan masyarakat seluruh Indonesia. Saking takutnya salah dalam berucap, Gibran sampai menjauhkan, alat pengeras suara, supaya tidak diketahui wartawan apa yang dia ucapkan saat berdialog dengan seorang pelajar SMK di kunjungan beliau ke Kalimantan. Gibran kelihatan sangat tertekan. Usianya yang masih sangat muda, sepertinya belum sanggup menerima tekanan seberat ini.
Kalau perjalanan hidup Gibran seperti anak-anak muda lainnya, tentu Gibran juga bahagia. Tidak seperti sekarang ini, menjadi anak muda yang paling tertekan di seluruh Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H