Lihat ke Halaman Asli

Safitri Ramadani

Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Pemerataan Transportasi Umum Berbasis Rel di Indonesia untuk Mengurangi Polusi serta Kemacetan

Diperbarui: 21 Agustus 2023   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemacetan lalu lintas masih menjadi polemik hangat di Indonesia yang belum terselesaikan hingga detik ini. Kemacetan umumnya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk seperti ibu kota atau kota besar lainnya khususnya pada puncak waktu tertentu seperti jam berangkat kantor, jam pulang kantor, libur akhir pekan dan hari libur. Tempat yang paling banyak terjadi di titik-titik seperti pasar, persimpangan jalur kereta api, terminal, sekolah, dan persimpangan lampu lalu lintas.

Seiring pemulihan kondisi masyarakat setelah terjadinya pandemi covid 19 selama dua tahun, kini berbagai pusat kegiatan publik kembali dipenuhi masyarakat. Kembalinya kegiatan masyarakat juga berpengaruh pada peningkatan moda transportasi pribadi. Kepolisian Republik Indonesia (dalam Sadya, 2023) mencatat bahwa jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 152,51 juta unit hingga 31 Desember 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 126,99 juta unit atau 83,27% di antaranya berupa sepeda motor. Sebanyak 19,31 juta kendaraan bermotor di Indonesia merupakan mobil penumpang. Lalu, ada 5,76 juta kendaraaan berjenis mobil beban Indonesia hingga akhir tahun lalu. Polri juga mencatat 212.744 bus yang berlalu-lalang di Indonesia hingga 31 Desember 2022. Sementara, 84.378 unit lainnya merupakan kendaaraan khusus.

Berdasarkan wilayahnya, Jawa Timur tercatat menjadi provinsi dengan kendaraan bermotor terbanyak di Indonesia. Jumlahnya mencapai 24,27 juta unit per 31 Desember 2022. DKI Jakarta menempati urutan kedua dengan jumlah kendaraan bermotor mencapai 21,65 juta unit. Lalu, ada 19,90 juta unit kendaraan bermotor yang berada di Jawa Tengah. Sementara, Kalimantan Utara menjadi provinsi dengan jumlah kendaraan paling sedikit, yakni 234.109 unit. Di atasnya terdapat Maluku Utara dan Maluku dengan jumlah kendaraan masing-masing sebanyak 332.693 unit dan 357.197 unit.

Peningkatan moda transportasi yang tidak berbanding lurus dengan penyediaan sarana dan prasarana transportasi menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan. Selain itu, tingginya angka kemacetan juga berdampak pada peningkatan polusi udara sekitar. Namun, terdapat beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya adalah penggunaan moda transportasi umum yang diharapkan dapat mengurangi penggunaan moda transportasi pribadi sehingga mengurangi tingginya polusi udara.

Beberapa negara maju dapat dijadikan contoh pengembangan transportasi umum yang diminati oleh masyarakatnya. Mayoritas penduduknya menggunakan transportasi umum untuk bepergian ke berbagai tujuan. Transportasi umum di beberapa negara maju tersebut sangat populer karena biaya/ongkosnya murah, lebih cepat sampai karena memiliki akses jalan khusus, dan memiliki jangkauan luas ke pelosok kota.

Salah satu negara yang perlu diteladani manajemen transportasi umumnya adalah Korea Selatan. Negara ini telah memiliki tata kelola/manajemen transportasi relatif maju dibandingkan dengan negara lain di dunia. Transportasi umumnya terkenal sangat aman dan nyaman. Korea Selatan sangat mengandalkan moda transportasi kereta api untuk angkutan umum massal. Kereta api dijadikan andalan negara tersebut untuk mengatasi mobilitas masyarakat yang ketat dan padat.

Manfaat strategis dari angkutan berbasis rel dapat dilihat dari daya angkut misalnya angkutan kereta penumpang setara dengan 300 truk dengan beban 10 ton. Pembiayaan perawatan murah dan lebih panjang sehingga lebih efisien dan hemat biaya negara. Lebih ramah lingkungan karena konsumsi energi kereta lebih rendah serta minim emisi gas buang CO2 dibandingkan dengan moda darat, laut dan udara. Kebutuhan lahan juga relatif lebih kecil dibanding pembangunan  jalan tol atau jalan bebas hambatan lainnya. Moda kereta berperan penting sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan memanfaatkan keunggulan komparatifnya sebagai sistem angkutan massal yang efisien.

Banyaknya dampak posisitf yang ditimbulkan dari adanya penggunaan moda transportasi berbasis rel diharapkan menjadi perhatian bagi pemerintah untuk melakukan pemerataan moda transportasi berbasis rel tersebut. Semakin banyak moda transportasi berbasis rel yang tersebar di seluruh pelosok negeri maka penyelesaian masalah kasus kemacetan dan polusi udara diharapkan dapat semakin berkurang.

Daftar rujukan :

Sadya, Sarnita (2023) https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/polri-catat-15251-juta-kendaraan-di-indonesia-pada-2022. Diakses pada 20 Agustus 2023

(2022) https://dephub.go.id/post/read/gerakan- nasional-kembali-ke-angkutan-umum https://dephub.go.id/post/read/gerakan-nasional-kembali-ke-angkutan-umum. Diakses pada 20 Agustus 2023

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline