Lihat ke Halaman Asli

Rama Yunita Pratama

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan

Membangun Generasi Emas dengan Literasi Ebook Sejak Dini

Diperbarui: 10 Mei 2022   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan sebuah proses untuk membentuk manusia yang tidak hanya cerdas secara intelektual, mampu berpikir secara saintifik dan filosofis tetapi juga mampu mengembangkan spritualnya. Pendidikan tanpa guru, ibarat ruangan tanpa cahaya begitu juga dalam sebuah negara, jika ingin maju terlebih dahulu harus membangun gerasi emas yang sejak dini sudah harus dilatih.

Akan tetapi, banyak kita temui dilapangan fakta yang tak sesuai harapan. Literasi yang seharusnya ditanamkan sejak dini dalam diri anak tidak dilaksanakan dengan baik. Selain itu rendahnya literasi di Indonesia disebabkan oleh masyarakat yang kurang sadar akan manfaatnya. Bahkan lebih parah dari itu beberapa orang belum mengerti makna literasi yang sebenarnya. Literasi adalah kemampuan membaca dan menulis dan keduanya belum menjadi budaya di negeri ini, padahal perkembangan ilmu pengetahuan terus berkembangan dengan pesat.

Beberapa lembaga survei menyatakan fakta tentang rendahnya budaya literasi di Indonesia. Programme for Internation Students Assessment ( PISA) menyebutkan, pada tahun 2012 budaya literasi di Indonesia menempati urutan ke-64 dari 65 negera yang disurvei, sungguh miris sekali negeri ini. Pada penelitian yang sama ditunjukkan, Indonesia menempati urutan ke-57 dari 65 negara dalam kategori minat baca. Data UNESCO menyebutkan posisi membaca Indonesia 0.001% yang artinya dari 1.000 orang, hanya ada 1 orang yang memiliki minat baca. Hasil ini cukup sangat memperhatinkan sekali.

Lalu hal apa yang akan kita lakukan untuk membangun generasi emas Indonesia, apakah dengan literasi? Lalu menggunakan media seperti apa dan bagaimana melakukannya dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang terbiasa mendengar dan berbicara daripada berliterasi.

Pendidikan adalah aspek terpenting dalam kehidupan. Sebagai generasi emas Indonesia, pendidikan adalah sesuatu yang harus ditekuni dan dikembangkan. Sebuah bangsa tidak akan maju jika penddidikannya merosot. Kualitas sebuah generasi emas dilihat dari kualitas pendidikan. Manulang (2013) mengatakan bahwa kualitas SMD berhubungan dengan kualitas pendidikan. nasib pendiidkan harus dipersiapkan sejak dini, mengingat setiap tahun, bangsa kita akan menghadapi berbagai masalah yang kompleks, baik dari segi ekonomi, politik, terkikisnya sumber daya alam dan sebagainya.

Dalam membentuk generasi emas ditentukan oleh kualitas pendidikan, maraknya isu mengenai generasi emas saat ini, memberikan harapan kepada generasi milenial untuk mempersiapkan generasi emas yang berpendidikan dalam menghadapi permasalahan dunia yang semakin kompleks. Dalam mempersiapkan generasi yang berpendidikan, diperlukan aspek yang menjunjang hal tersebut, salah satunya adalah keterampilan membaca.

Namun sangat disayangkan tingkat literasi masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak masih dibawah rata-rata. Dalam sebuah jurnal Masitoh (2018) hasil survei yang dilakukan oleh Central Connection State University (2016) menunjukkan bahwa Indonesia ada pada urutan ke-60 dari 61 negera skor PISA membaca, dan negera Indonesia berapa di urutan ke-64 dari 72 negera skor INAP yang masih menunjukkan kategori kurang. Hal itu menunjukkan Indonesia berada pada level bawah dalam hal minat atau kegemaran membacanya. Sesuai dengan survei International PIRLS ( Progress in International Reading Literacy Study) pada tahun 2016, Indonesia termasuk dalam negara dengan kemampuan membaca yang rendah. Kemampuan membaca anak di Indonesia menempati posisi 41 dari 45 negera yang ikut serta. Rusia menempati posisi teratas dalam kemampuan membaca dengan skor 565, sedangkan Indonesia mendapatkan skor 405.

Mengingat pengaruh perkembangan zaman, dapat diprediksi generasi mendatang akan candu teknologi dan melupakan literasi. Agar hal ini tidak terjadi maka diciptakan sebuah produk yang mengikuti perkembangan zaman yaitu ebook. Ebook adalah buku versi digital. Ebook atau elektronik buku juga disebut digital book. Buku digital menyajikan informasi berupa teks, gambar, video, audio, maupun bentuk multimedia lain yang bisa dibuka melalui laptop, dan smartphone.

Namun saat dilapangan masih banyak yang ditemui rendahnya penggunaan ebook karena kurangan pengetahuan dan kemampuan akan e-boook itu sehingga membuat anak kurang mengerti pelayanan itu sendiri. Padahal dengan menggunakan ebook membaca akan lebih menyenangakan karena dapat menginformasikan, mendidik, dan membuat seseorang yang tidak tahu menjadi tahu tentang suatu hal. Budaya minat baca atau literasi harus ditumbuhkan dalam kehidupan apalagi kepada generasi emas Indonesia karena penguasaan literasi dapat membuka cakrawala, memperluas wawasan dan memahami dunia dalam lingkup yang luas.

Menyadari hal tersebut Pendidikan.id mencoba mengadaptasi kebutuhan anak Indonesia saat ini dengan mempersembahkan " Komik Pendidikan" yang merupakan buku bergambar berbentuk komik digital yang mudah dicerna dan di dalamnya mengandung nilai pendidikan yang positif dan bermutu. Hal ini diharapkan dapat mendorong tumbuhnya budaya membaca sejak dini dan membina mental anak  Indonesia menjadi lebih baik.

Pendidikan.id secara khusus mengembangkan komik literasi yang disusun oleh pakar-pakar yang telah berpengalaman dibidangnya. Selain itu, komik literasi sendiri merupakan suatu metode pembelajar terbaru untuk meningkatkan minat baca anak menggunakan media digital. Komik pendidikan ini memiliki 3 seri khusus yaitu pengetahuan umum dan alam, komik moral, dan komik kesehatan. Dengan adanya beberapa seri komik pendidikan ini, diharapkan pesan pendidikan yang ingin disampaikan melalui komik dapat mudah dipahami dan dimegerti oleh anak-anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline