Lihat ke Halaman Asli

Rama Dinata

Pengajar, Aktivis Sosial dan Pendidikan.

KBI dan KTI

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ketimpangan yang terjadi antara KBI (Kawasan Barat Indonesia) dan KTI (Kawasan Timur Indonesia) memang menjadi suatu problematika yang besar di negri ini.

lihat saja bagaiman ketimpangan dr perkambangan kedua kawasan tersebut, selalu dan selalu yang menjadi sorotan dan icon di negri ini hanyalah KBI dan itu harus di akui, dan yang menjadi pertanyaa besar mengapa  KTI masih tertinggal,,,?? apakah pemerintah memang kurang memperhatikan ? ataukan memang KTI sengaja di anak tirikan,? tentu banyak alasan dan jawaban yang bisa diuraikan, sebut saja rering dikatan infrastuktur yang kurang memadai, sumberdaya manusia yang masih minim dan masih banyak lagi,  kita semua tidak tau bagaimana pastinya.

memang pemerinta sudah banyak melakukan perhatian besar terhadap ketimpangan tersebut, sebut saja upaya yang dilakukan pemerinta seperti pembetukan OTONOMI DAERAH, PENETAPAN KAPET, dan sekarang MASTER PLAN, itu memang suatu upaya yang besar, namun akan tetapi tetap saja tetinggal dan tertingal, dimana letak kesalahannya,? tentu banyak juga jawaban yang akan didengar, tp bukan jawaban yang kami inginkan, tp proses yang terintegrasi dan hasil yang memang pantas didaptakan yang kami inginkan.

mana KAPET yang didirikan untuk mengurangi ketimpangan,,? kenapa lelet,,? sebagian KAPET menjawab kurang dukungan dari pusat, apakah itu benar atau tidak kita,? kita tidak tau

otonomi daerah masih jauh dari harapan, KAPET masih kurang maksimal, dan sekarang Master Plan kita belom tahu.

yang jelas dukungan pemerintah pusatlah yang diharapkan dari daerah-daerah yang ada di KTI.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline