Lihat ke Halaman Asli

Ralindra Kartanama

Aquarius '96

Bahagia: Cerpen

Diperbarui: 22 Desember 2021   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Gambar: hellosehat.com

Di depan cermin, lekat-lekat ia pandangi wajah yang tampak bahagia itu.

"Kenapa wajahku, kok, kelihatan bahagia, ya? Bukankah kemarin wajahku kelihatan bersedih?"

Kemudian, ia menampar keras pipi kanan-kiri itu dengan jemari tangannya.

"Plaak!!!"

"Plaak!!!"

Terasa perih. Ia mengerang sakit. Itu berarti ia tak sedang bermimpi. Lantas ia menjulurkan lidah, menguap, meringis, senyum, manyun, mengerutkan dahi, melotot, cemberut dan membuat mimik wajahnya seolah-olah tak terlihat bahagia. 

Namun percuma. Tak ada yang sama sekali berubah dari wajah yang ia saksikan di cermin. Wajahnya masih tetap tampak bahagia  seperti sediakala.

"Aku, kok, kelihatan bahagia, sih!", ia heran dan jengkel.

Semenjak bangun dari tidurnya, ia sama sekali tak mengerti, bagaimana bisa wajahnya tampak begitu bahagia hari ini. Kebahagiaan yang tak dapat dilukiskan dengan kata-kata, sekaligus tanpa tahu apa penyebabnya mengapa wajahnnya tampak bahagia.

Sejauh ia bisa mengingatnya dengan baik. Bahwa semalam sebelum ia tidur, ia tak memiliki ritual khusus yang dilakukannya. Bahkan, ia melakukan sama seperti orang lain lakukan pada umumnya apabila mereka hendak tidur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline