Hari itu di pagi yang cerah yang rada gerah, Daku (saya ) memutuskan untuk menjelajahi sisi lain Jakarta yang penuh dengan sejarah, cerita masa lalu, dan nostalgia.
Di tengah kesibukan kota 24 jam yang tak kunjung tidur, Daku ingin sekali merasakan atmosfer zaman kolonial. Target utama pertama ku adalah Stasiun Kota Tua, yang terletak di kawasan Kota Tua Jakarta dan Stasiun Tanjung Priuk.
Sudah puluhan kali Daku Menginjakkan Kaki di Kota Tua, tapi baru kali ini Daku bisa menapak di Stasiun Kota Tua dan menyentuh rasa di dalam Stasiun Tanjung Priuk.
Intelektual ku dibisikkan dan terpanggil ketika UPK Kota Tua mengadakan trip bertajuk "Jelajah Stasiun Tempo Dulu", Minggu 24 November 2024.
Ini menjadi kali kedua Daku ikutan trip yang diadakan oleh UPK Kota Tua, dimana sebelumnya mengikuti trip menapaki sisa-sisa tembok kota tua Batavia di bulan februari 2024.
Pagi itu, cuaca cukup cerah saat Daku tiba di Stasiun Kota Tua. Begitu turun dari KRL Nambo - Kota, Daku langsung disambut oleh bangunan antik bergaya kolonial yang tampak kokoh, meski usianya sudah lansia lebih dari seabad.
Stasiun Jakarta Kota ini, bergaya arsitektur art deco yang elegan, seakan mengajak Daku untuk berimajinasi berkelana dalam waktu, kembali ke masa ketika kereta api adalah sarana transportasi utama.
Memang tidak mudah mengembalikan bayangan masa lalu dengan bangunan yang sudah teracuni masa kini, namun aku berusaha menjadi time traveler.
Setiap sudut bangunan ini seperti menyimpan berbagai cerita. Dinding batu alam berwarna kelabu dan coklat, kaca-kaca patri nan indah, dan langit-langit tinggi seolah berbicara "ada cerita di sini".