Makin ngeri, para pecinta dirgantara tentunya dibuat decak kagum dengan pergerakan Menhan RI Prabowo yang memulai langkah awal pengadaan 24 unit Heavy Fighter Aircraft F-15EX dan 24 helicopter S-70 M Black Hawk buatan Paman Sam (USA).
Bahkan sebelumnya Indonesia telah sepakat akan mengakuasisi 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 milik Qatar yang masih memiliki jam terbang tinggi.
Pemerintah Indonesia dan Prancis juga telah meyepakati untuk pengadaan 42 pesawat tempur multi peran Rafale versi terbaru (F-4), dimana 24 unitnya kontrak sudah aktif.
Belum lagi 5 unit Pesawat C-130 J Hercules (versi terbaru) dan 12 unit UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau drone tempur ANKA dari Turkiye.
Mereka (pecinta dirgantara) akan bilang ngeriiiiii, sambil ngebanyol itu tetangga sebelah yang suka ngeklaim budaya Indonesia cuma bisa ngiler dan ngeces, mereka (tetangga) bisa nya beli pesawat tempur ringan / Light Combat Aircraft (LCA) aja, itu pun paling satu skadron atau paling banyak 2 skuadron.
Apa yang dilakukan Menhan RI Prabowo dengan memborong berbagai alutsista tentu berhubungan dengan 2024. Beliau di tahun 2024 merupakan tahun akhir menjabat sebagai Menhan RI, karena belum tentu dipilih lagi oleh Presiden RI berikutnya atau terpilih menjadi Presiden RI.
Jadi sesuai janji politik pada masa kampanye 2019, bahwa bila terpilih menjadi Presiden RI akan membuat Indonesia kuat dibidang pertahanan. Ketika Prabowo diminta Presiden RI, Joko Widodo menjadi Menhan RI, janji politiknya dipenuhi walaupun tidak menjadi Presiden RI.
Dari berbagai media mainstream, Kemenhan RI berkomitmen dengan meneken Memorendum Of Understanding (MoU) pengadaan 24 unit F-15EX, yang akan diberi kode khusus untuk Indonesia yaitu F-15 IDN.
"Dengan senang hati kami mengumumkan kesepakatan pengadaan pesawat tempur F-15EX yang penting bagi Indonesia. Pesawat tempur canggih ini akan melindungi dan mengamankan negara kami dengan kemampuan mutakhirnya," ucap Prabowo di perusahaan Boeing, St Louis, Amerika Serikat, pada Senin (21/8/2023).