Alhamdulillah, bersyukur atas rahmat ALLOH SWT, kata pertama ketika nama Daku (saya) dipanggil sambil mengusap kedua telapak tangan di wajah. Daku saat itu tidak percaya dan jujur "kaget" ketika MC menyebut Kompasiners Of The Year 2022 "Andri Mastiyanto".
Sebelum acara berlangsung, daku sempat bertemu dengan kawan-kawan dan senior Kompasiner, banyak di antara mereka menyebutkan nama lain yang akan memperoleh penghargaan ini.
Paling banyak yang disebut ialah Ibu Rosalina Tjiptadinata (Oma Tjip), dan menurut daku beliau sosok yang sangat-sangat layak dan lebih baik dari Daku. Bahkan teman-teman Kompasianer memperkirakan Oma Tjip akan menyampaikan speech melalui video conference dari Australia.
Kehadiran begawan-begawan Kompasianer yang hadir seperti Bung Tony Syiariel, Mbak Asita Dika, Mbak Muthiah, Mas Ony, Bang Gapey, Pak Sigit, Bung Keta, Bang Thur dan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu berada di otak saya merekalah yang akan terpilih melihat konten-konten daging yang mereka buat.
Daku tidak tau alasan kenapa daku yang dipilih, dan belum sempat ditanya kepada COO Kompasiana, dan Tim Kompasiana. Daku hanya menduga-duga, daku terpilih karena konsistensi menulis di Kompasiana selama 12 tahun dan tidak meninggalkan Kompasiana.
Mengagetkan memang, Kompasianer yang dikenal rusuh di acara offline Kompasiana (Nangkring, Coverage, Trip) bisa terpilih, padahal baru menulis 644 tulisan belum menembus 1000 tulisan dalam 12 tahun.
Bahkan menegaskan kalau daku tukang rusuh, sehari sebelum Kompasianival, Bosnya Komunitas Kompasiana, Kevin, chat WhatsApp sambil guyon minta hadir untuk ngerusuh di acara komunitas yang diadakan di kopi darat akbar Kompasianival 2022.
Prediksiku salah bahwa ketua komunitas yang akan terpilih, di mana daku menebak Pak Ang Tek Khun dan sempat daku buat tulisannya. Ternyata kriteria Kompasianer Of The Year tidak bisa ditebak, salah-satu kuncinya adalah sharing dan connecting, tidak hanya online tapi juga offline.