Kompasiana merupakan user generated content menulis. Dulunya Kompasiana melekat dengan citizen jurnalis di era Kang Pepih Nugraha. Kemudian di era Mas Isjet berubah diarahkan menjadi blogger dengan tagline Beyond Blogging.
Jadi niatnya di era mas Isjet itu Kompasiana terjadi perubahan bahwa para pengguna platform ini tidak hanya sebagai Citizen Jurnalis tapi juga seorang blogger. Ini pendapat daku ya, user Kompasiana yang mendapatkan julukan kompasianers sepertinya lebih melekat ke citizen jurnalis dan content writer dibandingkan ke blogger itu sendiri.
Para kompasianers ini sebelum negara api (Covid-19) menyerang sering kali mengadakan kopi darat atau kopdar yang diberi julukan oleh Kompasiana yaitu Kompasiana Nangkring.
Kopdar rutin ini pun menghilang ketika Covid-19 melanda, tanpa tiding aling-aling Kompasiana Nangkring nongol kembali, sabtu, 15 oktober 2022 dengan tema "Wujudkan Mimpi dengan Menulis" saat pandemi Covid-19 belum beralih ke endimi, bisa baca artikelnya ( DI SINI ).
Temu kompaianers ini diadakan di Auditorium Lantai II. Perpustakaan Nasional RI (Jl. Medan Merdeka Selatan, No.11, Jakarta Pusat | Maps) dengan kuota: 100 kompasianers yang diwajibkan membawa satu buah buku.
Kali ini menghadirkan narasumber ; Christie Damayanti (Kompasianer & Penulis Buku), Nurulloh (COO Kompasiana) dan Pepih Nugraha (Founder Kompasiana & Penggiat Literasi).
Tapi apakah Kompasiana Nangkring ini memberikan manfaat bagi Kompasianers ?
Sebagai kompasianer yang telah merasakan puluhan Kompasiana Nangkring dan nimbrung di UGC ini sejak tahun 2010, dimana Kompasiana lagi lucu-lucunya dan sedang merakak memang Kompasiana Nangkring ada manfaatnya.
_