"Ane (saya) melakukan aksi sosial karena Hati Nurani terpanggil. Kenapa ane begitu ? ane mikirin bagaimana situasinya jika dibalik ! ane jadi mereka yang membutuhkan bantuan, mereka yang menjadi kita yang satu-satunya orang yang bisa menolong. Salah-satu faktor paling penting yang membuat ane tergerak karena memiliki Putera Adelio yang merupakan Anak Dengan Kebutuhan Khusus" ungkap Hidayatullah
Sungguh luar biasa sosok Aparatur Sipil Negara (ASN) ini, ia merupakan seorang Marbot (2002 s/d sekarang), Imam dan Khotib Sholat Jumat (2015 s/d sekarang), Co-Founder Koin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta (2012 s/d sekarang), individu yang selalu sedia bila ada kegiatan keagaman dan sosial di RSKO Jakarta (2002 s/d sekarang), Founder Gerakan Sahabat Adelio (2017 s/d 2019), Founder Yayasan Raia Adelio Peduli (2019 s/d sekarang), salah-satu penggerak Nabung Untuk Qurban RSKO Jakarta (2020 s/d sekarang).
Dirinya mampu melakukan semua itu sampai saat ini dengan kondisi anak yang memiliki penyakit langka Poland Syndrome.
Ia pun menjalani aksi baik dengan kondisi berbagai berita dan isu miring karena masa lalunya, perceraian tahun 2009. Liat apa yang dilakukan sekarang !
Apa sisi inspiratif dari Hidayatullah (Dayat) ? Yuks disimak ;
_
1. Hidayatullah Berkarir di RSKO Jakarta Berawal dari Seorang Marbot Kemudian Pengurus Masjid
Berapa banyak diantara kita yang bersedia menjadi pengurus Mushola / Masjid ? Berapa banyak orang yang bisa dan mau menjadi Imam dan Khotib Sholat Jumat ? Hidayatullah menjadi kedua nya dari awal karirnya sampai sekarang.
Dayat panggilan untuk Hidyatullah (37 tahun) memulai karir di RSKO Jakarta tahun 2002 sebagai seorang Marbot Masjid RSKO Jakarta, yang saat itu masih berlokasi di sebelah Rumah Sakit Fatmawati.