Tersiar kabar bahwa Indonesia telah melakukan uji coba Alutsista buatan dalam negeri teranyar. Alutsista ini berupa Tank Boat yang diberi nama Antasena. Dikutip dari keterangan PT.Pindad, Minggu (23/5/2021) ( DI SINI ) melakukan uji coba diawali dengan Sea Trial dari dermaga Banyuwangi ke perairan Paiton, Jawa Timur.
Tank Boat kemudian melaksanakan Firing Test menggunakan senjata utama kanon 30 mm di lapangan tembak TNI AL Paiton, sea trial dengan Total jarak tempuh yang dilalui kegiatan ini yaitu 170 Nautical mile .
Kapal boat bermeriam ini yang diberi julukan Antasena merupakan program Kementerian Pertahanan Indonesia yang dilaksanakan oleh konsorsium dimana PT Pindad (Persero) sebagai lead integrator bekerjasama dengan PT Lundin Industry Invest, PT Len Industri (Persero), dan PT Hariff.
Antasena merupakan tokoh pewayangan dalam kisah Mahabarata. Sosok ini diceritakan sakti mandraguna tidak tertarik jabatan apa-apa dan memang akhirnya tidak menjadi apa-apa berujung mukso.
Dalam kisah Mahabarata, ada tokoh pemuda patriotik, yang jiwa raganya seutuhnya dipersembahkan untuk bangsa dan negaranya. Sang pemuda tanpa pamrih itu bernama Antasena.
Ia putra ksatria Pandawa, Werkudara (Bima), dari istri ketiga, Dewi Urangayu yang merupakan adik dari Gatot Kaca. Pemuda ini layaknya Kids Zaman Now dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Tank boat yang dikembangkan oleh pabrikan dalam negeri ini berbeda dengan kapal laut militer yang hanya berbasis di laut. Tank boat dapat operasi di rawa, laut, sungai dan pantai (Ralasuntai). Rancang bangun produk Alutsista terbarunya yang dinamakan Antasena diperkenalkan pada akhir 2016 di geleran Indo Defence 2016.
Spesifikasi ranpur atas air ini dapat mengangkut 60 orang personil dan 5 orang kru. Kecepatan maksimum tank boat ini dapat digeber hingga 40 knot yang diklaim tercepat dengan daya jelajah hingga 600 Nm.
Ranpur atas air ini menbawa senjata utama kanon kaliber 30 mm dan 2 senapan mesin 12,7 mm. Mendukung senjata yang dibopong, Antasena juga dilengkapi dengan sistem persenjataan lain seperti remote control weapon system (RCWS) dengan sistem nadir dan spesifikasi canggih.
Ada yang mempertanyakan kenapa tidak membopong kanon 105 mm seperti yang digembar-gemborkan sebelumnya. Bisa jadi ada beberapa hal teknis kenapa yang dibopong kanon 30 mm.
Bila melihat kemampuan kanon 30 mm merupakan persenjataan yang tepat untuk tank boat karena bukanlah alat tempur garis depan. Amunisi 30 mm biasanya digunakan sebagai peluru anti materi atau peluru penusuk lapis baja. Kanon 30 mm dapat efektif melawan kendaraan lapis baja ringan serta bunker yang diperkuat.