Lihat ke Halaman Asli

Andri Mastiyanto

TERVERIFIKASI

Penyuluh Kesehatan

Sri Sultan Hamengku Buwono X Ternyata Tidak Ingin Hidup Mulyo, Kenapa?

Diperbarui: 22 April 2021   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deskripsi : Sri Sultan HB X lebih memilik Mukti dibandingkan Mulyo I Sumber Foto : kumparan

Sebuah kata acapkali memiliki arti yang berbeda disetiap daerah atau bangsa walaupun diucapkan atau terdengar sama. Daku (saya) acapkali mendengar pernyataan seseorang ingin hidup mulia / mulyo. 

Bila mendengar pernyataan tersebut daku pun berfikir bahwa orang tersebut tidak hanya memikirkan duniawi tapi juga fokus pada kehidupan spiritual.

Bagi daku yang beragama Islam cita-cita manusia yang paling tinggi adalah agar menjadi orang yang hidupnya mulia dan dimuliakan serta memuliakan Allah SWT. Hidup mulia bagi orang Islam berhubungan erat dengan mati syahid.

Namun pengertian Mulia / Mulyo menurut Sultan Hamengku Buwono X tidak seperti arti mulia yang daku pikirkan dan gambarkan. Pemahaman Mulyo menurut Sri Sultan Hamengku Buwono terdokumentasikan dari wawancara antara Kumparan dengan Raja Jawa ini, pada 11 April 2018 dengan judul "Sri Sultan HB X, Menjaga Keraton di Tengah Arus Perubahan"


Apa yang dimaksud dengan Mulyo oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X terdokumentasikan dalam video tersebut ketika Ngarso Dalem menceritakan Bapaknya ( Sri Sultan HB IX) bertanya kepada dirinya.

Sri Sultan HB IX bertanya "Mas Jun, Kowe pengin urip mukti apa urip mulyo?" (Mas Jun, dalam hidup, kamu ingin mukti atau kaya?)

Dijawab oleh Sri Sultan HB X yang saat itu masih menjadi Pangeran Mangkubumi (Pangeran Mahkota) "Saya memilih Mukti tidak ingin Mulyo"

Sri Sultan HB X menambahkan dalam jawabannya "Dengan hidup Mukti itu saya bisa saja kaya atau tidak bisa kaya, tapi dapat bermanfaat bagi orang banyak sehingga saya masih bisa hidup, karena dihargai orang. Saya tidak mau Mulyo, karena dengan hidup Mulyo, saya mungkin bisa kaya tapi belum tentu memberi manfaat bagi orang lain, bisa saja malah memberi mudorot bagi orang lain"

Sri Sultan HB IX pun meminta janji dari Sri Sultan HB X "kalau kamu ingin hidup mukti, saya ingin kamu berjanji, kamu sanggup ?". Sri Sultan HB X pun menyatakan sanggup.

Pertanyaan berupa janji itu pun diucapkan oleh Sri Sultan HB IX ;

Pertama, kamu harus berjanji sama saya ; kamu harus bisa mengayomi semua orang walaupun orang tersebut tidak senang dengan diri kamu, kamu sanggup mengayomi dia ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline