Lihat ke Halaman Asli

Andri Mastiyanto

TERVERIFIKASI

Penyuluh Kesehatan

Lakukan 3 (Tiga) Perilaku Positif Ini Agar Pandemi Tidak Berulang

Diperbarui: 14 Maret 2021   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

olah pribadi/Sumber asli: antaranews

Pandemi Covid-19 sedang melanda di seluruh belahan dunia. Sejak pertama kali ditemukan di wilayah Tiongkok pada Desember 2019 silam, jumlah kasus positif dan meninggal akibat Covid-19 di dunia masih terus mengalami peningkatan. Saat ini sejumlah negara mulai menjalankan vaksinasi Covid-19. 

Sepanjang sejarah kehidupan manusia tercatat kejadian Pandemi dan berbagai macam penyakit menular tidak hanya terjadi kali ini saja. Bisa jadi, pandemi saat ini bukan yang terakhir. Selain pandemi Covid-19 yang terjadi di periode ini, Bumi pernah dilanda wabah penyakit lain. 

Adapun beberapa penyakit  yang pernah menjadi wabah di Bumi berdasarkan catatan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Kemenkes RI dari Pes (1347 - 1351), Kolera (1852 - 1860), Flu Spanyol (1918 - 1920), Flu Asia (1956 - 1958), Flu Hongkong (1968 - 1970), HIV / AIDS (1981 - sekarang), SARS (2002 -2003), Flu Babi (2009 - 2010), dan Ebola (2013 - 2016).

gambar olah pribadi. sumber data: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit

Pandemi mendorong MSIG Indonesia (www.msig.co.id/id/biodiversity) mengajak masyarakat untuk melakukan aksi perlindungan keanekaragaman hayati demi masa depan berkelanjutan dan terhindar dari pandemi berikutnya. Keanekaragaman hayati dapat menyediakan makanan, obat untuk kita secara natural dari alam.

Terdapat 3 (tiga) perilaku positif agar generasi mendatang tidak mengalami pandemi yang kita rasakan saat ini, yuks scroll ;

_

1. Perilaku Menjaga Keseimbangan, Keanekaragaman Hayati dan Kelestarian Alam 

Mengapa penyebaran virus corona ini semakin agresif dan masif ? kenapa bisa ? dari mana asalnya ? berbagai pertanyaan pun muncul. Virus yang mewabah dan meluas sehingga menjadi pandemi ini tidak hanya mengenai negara miskin tapi juga negara maju. 

Dilansir dari kompas.com (DI SINI), Profesor Imunologi dan Mikrobiologi di Scripps Research Institute, Amerika Serikat, Kristian Andersen, mempublikasikan studinya di jurnal Nature Medicine, Maret, 2020 menyatakan bahwa virus COVID-19 adalah virus alami yang datang dari alam bukan virus rekayasa. 

Studi yang dilakukan membuktikan bahwa virus penyebab penyakit Covid-19 ini berasal dari epidemi alami. Dirinya mengungkapkan 2 skenario bagaimana virus ini dapat mengenai manusia.

Skenario pertama, yakni virus berevolusi di keadaan patogen saat ini melalui seleksi alam di inang non-manusia, kemudian melompat ke manusia. Skenario kedua, versi virus non-patogenik melompat dari inang hewan ke manusia, kemudian berevolusi menjadi kondisi patogen dalam populasi manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline