Lihat ke Halaman Asli

Andri Mastiyanto

TERVERIFIKASI

Penyuluh Kesehatan

Potensi "Green Jobs Microgreens" Membudayakan Bertani di Pemukiman Kota

Diperbarui: 31 Januari 2021   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deskripsi : Green Jobs Microgreens dapat menjadi solusi pertanian kota I Sumber Foto : canva.com/olah pribadi

Green Jobs Microgreens, apa itu ? Daku (saya) pun sebetulnya baru mendengar sebutan itu. Awalnya daku pun tidak begitu familiar setalah dua hari lalu mencoba mencari tau. Green Jobs dan Microgreens merupakan sesuatu yang memiliki keterkaitan tetapi sejatinya masing-masing memiliki pengertian sendiri-sendiri.

Jemari ini pun terpancing searching di dunia maya dan menemukan artikel yang memberikan pengetahuan mengenai green jobs. Salah-satu situs yang daku baca coaction.id (DI SINI). 

Situs ini menerangkan pengertian green jobs menurut International Labour Organization (ILO). Green jobs merupakan pekerjaan ramah lingkungan menjadi lambang dari perekonomian dan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan mampu melestarikan lingkungan, baik untuk generasi sekarang maupun untuk generasi yang akan datang.

Bila melihat defenisi itu maka green jobs juga merupakan pekerjaan. Terdapat banyak definisi mengenai sebuah pekerjaan dan kita pun dapat mendifinisikan sendiri apa itu pekerjaan.

Pekerjaan menurut daku merupakan kegiatan yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Umumnya pekerjaan adalah suatu hubungan yang melibatkan dua pihak antara pemberi pekerjaan dengan para pekerja/karyawan yang akan mendapatkan gaji.

Buat daku pekerjaan tidak melulu harus ada dua pihak sebagai pemberi gaji dengan penerima gaji. Petani yang memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-sehari dengan menjual hasil tani atau dikomsumsi sendiri itu juga sebuah pekerjaan.

Menurut daku hadirnya green jobs bisa jadi karena pembangunan ekonomi yang tidak ramah lingkungan, bahkan merusaknya. Sehingga kerusakan alam berpotensi melahirkan biaya bagi perekonomian itu sendiri. 

Perubahan iklim saat ini dan masa depan merupakan dampak dari industrial yang amat dekat dengan ekonomi internsif karbon. Mengacu pada data Word Economic Forum (2020), lebih dari separuh PDB global, senilai US$ 44 triliun, terancam hilang karena rusaknya alam. 

McKinsey Global Institute (2020) khawatir atas apa yang telah terjadi. Hasil analis nya menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB) 105 negara berpotensi terdampak akibat perubahan iklim. Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan dapat menimbulkan ongkos yang ditanggung oleh PDB. tentunya akan berdampak pada kesejahteraan, dan ketersediaan lapangan kerja. 

Sebagai tenaga kesehatan yang terjun langsung di fasilitas kesehatan, daku berani berkata bahwa Pandemi Covid-19 itu nyata dan memang benar sedang melanda dunia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline