Lihat ke Halaman Asli

Andri Mastiyanto

TERVERIFIKASI

Penyuluh Kesehatan

Gara-Gara Papua, Indonesia Menjadi Macan Asia

Diperbarui: 28 Desember 2019   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deskripsi : Indonesia menjadi Macan Asia di era Bung Karno I Sumber Foto : Pixabay

Pernah mendengar sebutan Indonesia macan Asia ? ya mungkin banyak yang pernah dengar dan banyak pula yang belum dengar. Indonesia menjadi macan Asia bukan tanpa sebab. Indonesia membangun kekuatan militer terbesar di belahan Bumi Selatan demi mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yakni Papua yang dahulu diberi nama Irian Barat.

Tahun 1960-an, Era Presiden Sukarno kekuatan militer Indonesia adalah salah satu yang terbesar dan terkuat. Bahkan, Amerika dan blok barat khawatir termasuk negara tetangga Australia. Mungkin mereka takut dengan perkembangan kekuatan militer Indonesia yang didukung besar-besaran oleh teknologi militer terbaru Uni Sovyet di era 50-60an.

Kekuatan Republik Indonesia tidak akan sebesar saat itu bila Belanda tidak melakukan tipu muslihat untuk membentuk negara boneka yang seakan-akan merdeka, tapi masih dibawah kendali Belanda. 

Presiden Sukarno segera mengambil tindakan tegas dengan berusaha merebut kembali Papua dari tangan Belanda. Pada 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mengeluarkan maklumat "Trikora" di Yogyakarta, dan isinya adalah: 1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial Belanda. 2. Kibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Irian Barat 3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum, mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa. 

Maklumat Trikora ini yang menjadi pemicu di era 60-an Indonesia menjadi macan Asia. Dua negara adidaya Amerika Seikat dan Uni Sovyet telah disambangi oleh Presiden Soekarno di medio pertengahan dan akhir 50-an serta awal 60-an. 

Lawatan Bung Karno dilakukan untuk meminta bantuan kedua negara Adidaya tersebut untuk menyelesaikan masalah Irian Barat (Papua). Namun  lawatan Bung Karno di pertengahan 50-an dan tahun 61 belum menggugah Amerika Serikat. Sovyet saat itu yang yang mengulurkan tangan.

Kehadiran militer Indonesia era 60-an mampu membuat gentar negara-negara dunia bahkan Amerika, Inggris, Belanda dan Australia. Tepatnya 1960-an, Era Presiden Sukarno, kekuatan militer Indonesia adalah salah satu yang terbesar dan terkuat di Asia. 

_

Kekuatan Angkatan Laut Membuat Belanda Menyingkir

Kekuatan utama Indonesia era 60-an salah-satu nya kapal perang buatan Soviet dari kelas Sverdlov, dengan 12 meriam raksasa kaliber 6 inchi. KRI Irian tiba di Surabaya pada 5 Agustus 1962 dan dinyatakan keluar dari kedinasan AL Uni Soviet pada 24 Januari 1963 dengan nomor lambung 201. 

KRI Irian memiliki bobot raksasa seberat 16.640 ton dengan awak sebanyak 1270 orang termasuk 60 perwira. Saat itu baru Indonesia yang bisa membeli kapal perang penjelajah ini dari Uni Sovyet. Kehadiran kapal ini membuat AL Kerajaan Belanda secara drastis mengurangi kehadirannya di perairan Irian Barat (Papua). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline