Lihat ke Halaman Asli

Andri Mastiyanto

TERVERIFIKASI

Penyuluh Kesehatan

Ancaman Kehamilan Risiko Tinggi, Bagaimana Jalan Keluarnya?

Diperbarui: 21 September 2019   19:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deskripsi : Calon Ibu bisa mendapat ancaman dari kehamilannya. Untuk itu harus tau mengatasinya I Sumber Foto : pixabay

 

"Bila kita bicara angka dari data Kehamilan Risiko Tinggi jangan hanya dijadikan bahan bacaan saja, tetapi harus memahami dibalik sebuah data" ungkap Dr.dr.Ali Sungkar SpOG (K), Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dalam kegiatan Bicara Gizi-Menghadapi Kehamilan Resiko Tinggi di Kuningan City Mall (17/9/2019).

Berdasarkan Riskesdas 2018, 48,9% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia atau kekurangan darah, dan sebanyak 1 dari 5 ibu hamil tercatat mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK). Tak hanya itu, sekitar 1 dari 2 ibu hamil mengalami kekurangan asupan protein (SKMI 2014), sementara lebih dari 50% ibu hamil mengalami kekurangan asupan zat besi, zinc, kalsium, serta Vitamin A & C. (SEAFAST 2016).

Data lainnya Kehamilan Risiko Tinggi dapat membahayakan kesehatan ibu dan anak apabila tidak ditangani dengan baik. Nyatanya, Indonesia menempati peringkat 5 di antara negara-negara dengan jumlah kelahiran prematur terbesar dengan angka 675.700 bayi di tahun 2010. (Born Too Soon Report, 2011).

Kegiatan bicara gizi digagas oleh Danone Indonesia karena ternyata masih banyak ibu di Indonesia yang berpotensi mengalami kehamilan risiko tinggi. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi kehamilan resiko tinggi bisa menimbulkan dampak negatif bagi ibu dan si kecil.

Deskripsi : Arif Mujahidin, Coorperate Communication Director Danone Indonesia saat membuka bicara gizi I Sumber Foto : dokpri

Arif Mujahidin, Coorperate Communication Director Danone Indonesia menguak sebuah informasi tentang Kehamilan Risiko Tinggi di talkshow Bicara Gizi ini.

Bicara gizi itu penting menurutnya . Bila bicara mahluk hidup itu bicara reproduksi, banyak sekali tantangan yg dihadapi oleh kaum ibu. Semua dilahirkan oleh ibu, fungsi ibu sangat penting. Kehamilan harus dijaga karena manusia melahirkan rata-rata 1 s/d 2 tidak seperti hewan yang dapat melahirkan 5 s/d 7 anak.

Sebagai suami dirinya menyadari selama 9 bulan masa kehamilan amat penting menjaga kehamilan. Angka masalah kehamilan risiko tinggi jangan hanya dilihat saja, bagaimana memaknai data. Bagaimana kita secara kolektif dan individu menjadi orang yang bermanfaat bila menyebarkan informasi mengenai Kehamilan Risiko Tinggi kepada masyarakat luas.

Bayi merupakan mahluk hidup didalam perut, untuk itu ibu harus tau bagaimana sehat dalam proses kehamilan. Jangan lupa konsul ke dokter agar generasi yg dilahirkan sehat. 

Deskripsi : Dr.dr.Ali Sungkar SpOG (K), Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dalam kegiatan Bicara Gizi I Sumber Foto : Danone

Setelah Arif Mujahidin, dalam penyampaian materi, dr.Ali Sungkar mengungkapkan bahwa kualitas kesehatan dan gizi ibu sebelum dan selama kehamilan akan mempengaruhi kesehatan janin yang akan dilahirkan dan menentukan tumbuh kembang si pertumbuhan anak di masa depan.

Tambahnya, untuk itu perlu sekali untuk memperhatikan nutrisi saat masa dan pasca kehamilan. Pentingnya asupan nutrisi yang seimbang dan dukungan lingkungan untuk mendukung ibu menjalani kehamilan risiko tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline