Kemajuan bangsa 20/30/50/100 tahun ke depan ditentukan oleh generasi yang dilahirkan dan dibesarkan saat ini. Bagaimana jika para generasi penerus bangsa ini saat masa pertumbuhan kurang sehat. Bahkan penyakit yang tertanam saat masa tumbuh dan berkembang dibawa sampai dewasa, pastinya memprihatinkan. Bagaimana jika calon penerus bangsa dapat terenggut nyawanya di masa balita!
Ada sebuah penyakit yang mengancam generasi bangsa kedepan ini, yakni Pneumonia Pada Anak. Kenapa bisa dibilang mengancam karena berdasarkan data yang ditampilkan oleh stoppneumonia.id (DI SINI) yang begitu concern dengan Pneumonia Pada Anak menyebutkan Pneumonia adalah penyebab kematian anak no 1 di dunia yang membunuh 1 juta anak tiap tahunnya.
Selain itu, jika tidak dicegah Pneumonia akan membunuh 11 juta anak di tahun 2030. Berdasarkan Unicef salah-satu yang menjadi sumbernya ialah polusi udara, yang memberi dampak setengah kematian anak akibat Pneumonia.
Kita mengetahui bahwa merokok belum menjadi larangan di negeri ini, sehingga acapkali kita temukan para orang tua yang merokok di dekat anaknya atau balita.
Sumber yang lain World Health Organization (WHO) menyebutkan Pneumonia menyebabkan 15 % kematian dari semua angka kematian balita. Begitu miris di mana setiap satu menit dua balita meninggal (2500 jiwa perhari) disebabkan oleh Pneumonia.
Sedangkan Kementerian Kesehatan RI menguak data bahwa 1 dari 5 kematian balita disebabkan oleh Pneumonia. Setiap tahun Pneumonia membunuh 1,4 juta Balita di dunia.
Penyakit ini menjadi pembunuh utama balita di dunia, lebih banyak dari AIDS, Malaria dan Campak sekaligus. Begitu bahayanya Pneumonia, namun kita belum banyak yang sadar dan bertindak.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat penyakit ini menduduki peringkat kedua sebagai penyakit menular setelah diare. Pada 2018 ada 42.305 balita ditemukan dan ditangani dengan diagnosis pneumonia. Prosentasenya sebesar 95,53% dari 44.285 balita yang diperkirakan sebagai penderita yang tersebar di 6 kabupaten kota.
Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Sawah Besar Jakarta Pusat mendata sebanyak 35 kasus penyakit pneumonia yang menjangkiti balita hingga pertengahan tahun 2019. Kejadian Pneumonia ini ditimbulkan oleh ribovirus, respiratory syncytial virus, virus influenza dan virus campak.
_
Ciri, Gejala dan Pengobatan Pneumonia