Sekitar 6 (enam) bulan yang lalu, pada bulan desember 2018 seorang teman di tempat kerja daku di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta menyampaikan sesuatu yang membuat ku tersentuh. Nama panggilan pria ini "Kiki" seorang konselor adiksi di unit rehabilitasi narkoba RSKO Jakarta.
Kiki mengutarakan niatnya untuk menyisihkan rezeki dari hasil usaha yang dia bangun bersama rekan-rekan nya untuk gerakan Coin Untuk Pendidikan 'Coin A Chance' dropzone RSKO Jakarta.
Kiki berucap "Bro Agan (panggilan daku) klo ada hari perhitungan coin (Coin Collecting Day), gue dikasih tau yaks. Mau ngasih donasi buat gerakan Coin A Chance"
"udah masukin aja di celengan Coin A Chance kayak biasanya" ucap daku
Sambil menatap ia menyampaikan sesuatu "Gue, broy, fani ada punya usaha dengan nama Recovery Clothing yang menjual kaos dimana sebagian keuntungan disisihkan untuk donasi, salah-satu nya Coin A Chance RSKO Jakarta yang kami pilih" ungkapnya dibulan desember 2018.
Ternyata Kiki dan tim Recovery Clothing ingin memberikan donasi secara simbolis agar ada bukti bagi pelanggan yang membeli kaos dari usaha nya itu. Dokumentasi penyerahan donasi sebagai cara transparansi kepada pelanggan bahwa konsep sociopreneur yang mereka usung memang benar-benar dijalankan.
Entah kenapa daku dalam 3 (tiga) kali Coin Collecting Day kelupaan menyampaikan kepada Kiki. Baru pada Coin Collecting Day bulan Juni 2019, daku pun menyampaikan kepada Kiki, kemudian Broy (owner Recovery Clothing) memberikan donasi secara simbolis kepada kami gerakan Coin A Chance dropzone RSKO Jakarta.
Daku pun tertarik mengapa Recovery Clothing berkonsep sociopreneur. Kiki mengungkapkan memang dalam hidup kita butuh uang tetapi hidup juga butuh berbagi dengan orang lain yang membutuhkan, itulah keseimbangan hidup".
Kaos yang dijual oleh Recovery Clothing dipatok dengan harga Rp.110.000,-dimana dari keuntungan disisihakan Rp.5000,-per kaos digunakan untuk donasi. Selain donasi untuk Coin A Chance, juga disedekahkan kepada anak-anak jalanan, anak yatim dan para janda.
Apa yang dilakukan oleh Kiki dan tim Recovery Clothing merupakan contoh sifat masyarakat Indonesia yang terkenal suka menolong sesama, ini cocok sekali dengan sociopreneur. Nilai sosial yang melekat dalam kehidupan sehari-hari merupakan modal dasar dari tumbuhnya wirausaha yang berbasis sosial di Tanah Air Indonesia
Sociopreneur adalah usaha atau bisnis yang tidak hanya mengambil keuntungan semata, ada unsur sosial di dalamnya. Usaha yang tidak hanya bertujuan untuk mencari keuntungan saja, juga berkontribusi dalam kesejahteraan banyak orang.