Dalam sepekan ini berbagai komentar positif dan nyinyir berseliweran. Beberapa menyampaikan pendapatnya secara langsung. Apa yang daku alami karena dalam sepekan ini daku baru saja dipindahkan dari Unit Rehabilitasi Narkoba ke Subbagian TU & Kepegawaian RSKO Jakarta. Baru pada hari jum'at (26/1/2018) berpindah lagi ke instalasi baru yaitu Instalasi Marketing & Humas RSKO Jakarta.
Jabatan baru daku sebagai Pranata Humas Ahli (nama jabatan ASN nya) walaupun daku berpendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat peminatan Promosi Kesehatan. Seharusnya sih daku secara kompetensi menjadi Penyuluh Kesehatan Masyarakat, sebagai abdi negara manut saja. Daku sih mengharapkan ada lulusan sarjana dan master Public Relation, design grafis dan videografer yang menjadi patner agar kehumasan RSKO Jakarta kece badai.
Baca juga : Terima Kasih Rehabilitasi Narkoba, Akhirnya Saya Sembuh
Selain sebagai pemegang seluruh akun social media dan forum netizen RSKO jakarta (Facebook, Twitter, Instagram, Kompasiana dan kaskus) daku juga sebagai content writer ala milenial. Jadi apabila status dan tulisan daku di Kompasiana dan Kaskus rada gesrek harap maklum ya guy's...
baca Juga : Sang Legend "RSKO Jakarta" One Stop Service di Indonesia
Daku belum membuat channel youtube karena daku masih konsentrasi mengelus-ngelus dulu 3 akun social media dan 2 forum netizen ini. Bukan sebuah kebetulan daku memiliki kekurangan pada mata dan tangan kanan yang tremor, hal ini menghalangi daku memegang smartphone dan kamera dengan stabil. Daku sedang merayu-merayu diluar Instalasi Marketing & Humas adakah yang bisa dan mau membantu.
Akun-akun tersebut masih bayi dan beberapa memang sudah ada sebelumnya tetapi kurang di optimasi sesuai dengan kharakter audiens masing-masing social media. Daku terbilang baru memulai pekan ini, karena sebenarnya daku seorang Penyuluh Kesmas dan Blogger bukan seorang social media spesialist.
Dalam seminggu menggeluti profesi baru ini ada yang berkomentar "Enak banget loe ya gan kerja nya cuma bikin status di sosmed, itu mah harus ada kerja lain". Daku cukup ketawa dalam diri saja dan berkata ini orang 'Kids Zaman Old' kayaknya kagak tau peran Social Media Spesialist dalam memberikan dampak pada pengenalan brand dan produknya.
Daku menyadari bahwa profesi ini tidak banyak publik familiar. Tidak sedikit atau banyak yang mengira Social Media Specialist adalah pekerjaan mudah/receh yang bisa dilakukan siapa saja yang gemar berselancar di social media. Opo koyo gitu to mas/mbak ?
Beberapa tahun silam, pekerjaan ini bisa dibilang minim yang melakukannya. Namun kini, kekuatan social media menggiring persepsi, mengangkat image perusahaan dan terpenting pengenalan nama brand. Banyak korporasi/brand/perusahaan semakin memahami bahwa social media sebagai cara meraih perhatian konsumen. Efeknya, hampir setiap perusahaan sekarang memiliki seorang atau beberapa staf yang khusus menangani akun social media.
Apa Sih Social Media Spesialist?