Lihat ke Halaman Asli

Andri Mastiyanto

TERVERIFIKASI

Penyuluh Kesehatan

Cerita Pertamina Mengembalikan Sulawesi Tengah dari Kegelapan

Diperbarui: 8 November 2018   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deskripsi : Pertamina Hadir Untuk Mengembalikan Sulawesi dari Kegelapan I Sumber Foto : Olah digital #PertaminaPeduliSulteng

"Kami sempat 24 jam tidak makan, padahal kami sehabis menarik-narik truk yang berisi BBM dan logistik agar dapat melintasi longsoran" ungkap Arya Dwi Paramita mengkisahkan Tim Pertamina berjuang menyalurkan BBM dan logistik di lokasi bencana Sulawesi Tengah

Gempa dan tsunami meluluh lantahkan kota Palu, Donggala, Sigi dan sekitarnya. Banyak pihak yang peduli dan relawan datang ke Sulawesi Tengah dimana banyak orang yang ingin meninggalkan lokasi. PT Pertamina hadir membantu saudara-saudara kita di Sulawesi Tengah.

Kita pun mendengar kisah-kisah bagaimana individu-individu yang berada disana berjuang untuk membantu saudara-saudara yang tertimpa musibah. Ternyata PT.Pertamina  turut berusaha mengembalikan Sulawesi Tengah dari Kegelapan dengan menghadirkan energi, bantuan logistik dan medis disana.

Saya mendengar cerita itu dari Arya Dwi Paramita, eksternal communication manager PT.Pertamina (Persero), bagaimana dirinya pertama kali mendengar bencana, berkoordinasi dan terjun langsung ke tempat bencana. Rabu, 17 Oktober 2018, bertempat disebuah coffe shop di kawasan Jakarta dilangsungkan acara Kompasiana Nangkring bersama PT.Pertamina (Persero) yang bertema "Energi untuk Sulawesi Tengah" ia bercerita.

Dirinya pada jumat sore, 28 oktober 2018, mendengar terjadi gempa dan tsunami Sulawesi tengah. Ia pun mendapatkan kabar bahwa fasilitas Pertamina kondisi nya memperihatinkan. 

Pada hari kejadian gempa dan tsunami Sulawesi Tengah, terminal BBM Donggala salah-satu Terminal BBM (TBBM) untuk memasok BBM ke Sulawesi Tengah terkena dampak, lokasinya TBBM itu tepat dipesisir pantai dekat dengan laut. Lalu pada hari jumat malam dirinya dan tim stand by di kantor pusat. Tanggal 28 september 2018, para pekerja Pertamina di Makasar merespon dengan mengaktifkan Crisis Center, sejak tanggal itulah cerita ini dimulai.

Tindakan Emergancy Pertamina Menghadapi Bencana Sulawesi Tengah

Arya menyampaikan bahwa yang berkerja di Pertamina pasti memahami pada saat terjadi kondisi krisis yang terpenting ialah energi. Akan sangat sulit menjalani kehidupan sehari-hari bila tidak ada energi dalam hal ini Bahan Bakar Minyak (BBM).

Siapapun yang membantu tidak bisa mengirimkan pasokan logistik bila tidak ada bahan bakar minyak. Tim SAR juga tidak bisa membantu warga yang tertimbun karena eksafator tidak bisa berfungsi bila tidak ada Bahan Bakar Minyak jenis solar.

Dirinya berada di Sulawesi Tengah selama satu minggu. Ketika dirinya sampai disana, teman-teman Pertamina yang berjuang di Sulawesi Tengah bercerita kondisi fasilitas Pertamina. Mereka menyampaikan Tim Pertamina yang berada di tempat kejadian bencana harus berusaha mencari SPBU yang masih beroperasi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline