Bisa dibilang dengan perkembangan teknologi salah-satunya smartphone membuat interaksi sosial antar manusia berkurang. Individu-individu yang freak akan gadget lebih senang menyendiri dan merasa mendapatkan kenyamanan ketika bergaul dengan orang lain hanya melalui smartphone. What Apps dan social media menjadi cara yang dianggap efisien dan efektif.
Padahal kebahagian bisa didapat ketika kita bersilahturahim dengan keluarga, kerabat, dan teman. Momen-momen berbincang, tertawa bersama, bercanda dan saling sindir ketika tatap muka membuat dofamin dalam otak meningkat. Respon rasa senang terstimulus oleh neuron-neuron dan hirmonal. Untuk itu daku mendaftarkan diri dalam KPK Grebek yang diadakan di 'Kampoeng Tempo Doloe', Jakarta Fashion & Food Festival 2018, Mall Kelapa Gading pada hari minggu, 29 April 2018.
KPK yang ini bukan-lah singkatan Komisi Pemberantasan Korupsi tetapi Kompasianers Penggila Kuliner. Kumpulan blogger pengguna platform menulis Kompasiana (kompasianers) yang memiliki hobi menikmati kuliner baik itu masakan rumahan, dagangan gerobak, warung, maupun resto. Kompasianers sebutan blogger Kompasiana yang hadir memang ada yang dikenal suhu-nya pencicip kuliner seperti Pak Sutiono & Bos Madyang 'Rahab Ganindra', klo daku hanya seorang udik yang suka makan saja. Ada sekitar 16 Kompasianers yang hadir untuk KPK Gerebek 'Kampoeng Tempo Doeloe', JFF 2018.
Gelaran Jakarta Fashion & Food Festival (IFF) merupakan festival tahunan hasil kerjasama Summarecon dengan Pemerintah Povinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Festival ini terbilang eksis karena telah diselenggarakan untuk yang ke 15 kalinya. Untuk tahun ini diselenggarakan mulai tanggal 5 April - 6 Mei 2018 yang bertempat di Summarecon Kelapa gading, Jakarta Utara.
Walaupun daku datang karena untuk menikmati kuliner ternyata ada kegiatan selain itu di gelaran akbar ini yaitu Fashion Festival (11-29 April 2018) dan Wine & Cheese Expo (5-29 April 2018). Tidak hanya itu saja hadir pula ajang lomba lari Jakarta Wine & Cheese Run yang tahun ini berjuluk JF3 Run pada 22 April 2018 yang lalu.
Tahun ini 'Kampoeng Tempo Doeloe' mengangkat kuliner 'Soto Nusantara'. Terdapat 10 soto nusantara yang bisa kita cicipi di 'Kampoeng Tempo Doeloe' yaitu ; Coto Makassar H Hasan Dg Tayang, Pallubasa Onta Makassar, Soto Betawi H Mamat, Soto Kadipiro Yogyakarta, Soto Kesawan Medan, Soto madura H Ngatidjo, Soto Padang H Sutan Mangkuto, Soto Jakarta Pak H.Yus, Soto Trisakti Solo dan Tauto Pekalongan.
Selain 10 soto Nusantara terdapat pula kuliner lainnya yang terdiri dari 51 booth, 19 peserta gerobak, dan 20 Booth Go Food. Banyaknya pilihan dalam gelaran JFF 2018 di Mall Kelapa Gading ini bisa menjadi alasan pecinta kuliner untuk mengulik rasa.
Asyiknya dateng dan menikmati makanan di 'Kampoeng Tempo Doeloe' apabila kesana sambil ngumpul rame-rame bersama keluarga atau teman. Sendirian juga bisa, tetapi lebih seru dan makanan terasa lebih enak kalau sambil bercengkrama dengan family & friends.
Acapkali kita selalu bertanya-tanya ketika menikmati kuliner di warung makan / resto kenapa kalau dibawa ke rumah rasanya berbeda. Menurut daku bukan karena cita rasa'nya yang berubah tetapi suasana dan aura lokasi-nya. Sebetulnya yang menimbulkan rasa nikmat dari kuliner itu tidak hanya lidah, ada juga fungsi otak. Organ di kepala ini lah yang memerintahkan suasana hati kita termasuk pe'RASA'an.
Di era genarasi X lalu beralih ke generasi 'Kids Zaman Now', pada saat berada di rumah ketika orang tua sibuk ternyata anak pun ikutan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Kids Zaman Now sangat jarang sekali mendapatkan kesempatan makan bersama di meja makan bersama keluarga karena ke 2 orang tua nya berkerja / kegiatan. Kesempatan itu bisa hadir ketika mengatur jadwal makan bersama di suatu lokasi tempat makan, misal Kampoeng Tempoe Doloe.
Kebersamaan ini bisa didapat ketika menyempatkan waktu ke resto-resto atau pun mall yang memiliki pujasera / food court. Namun pilihan kuliner sangat terbatas dan ruang berinteraksi hanya duduk berhadap-hadapan. Bila kita menikmati festival kuliner, yang akan didapatkan ialah memberikan keleluasaan ruang dan suasana yang berbeda.