Jujur, sewaktu kecil daku bercita-cita ingin menjadi Pilot dan Astronot. Daku begitu mencintai dunia dirgantara dan astronomi, bahkan saat duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA) pernah mengkliping gambar-gambar pesawat terbang dari pesawat komersil, pesawat tempur, pesawat ulang alik dan juga pesawat experemental. Pesawat jet tempur F.16 Fighting Falcon menjadi pesawat pertama yang daku miliki purna model mini-nya. Daku pun tersadar memiliki foto lawas pesawat tempur Siluman F.35 lightning II saat masih disamarkan yang disebut sebagai pesawat experemental dari NASA.
Sampai begitu addict-nya daku sewaktu ABG bila daku pikirkan saat ini. Pilot menjadi idaman saat masih dibangku SMA, tetapi daku menyadari bahwa daku tidak memiliki tinggi badan yang cukup, bermata rabun jauh dan juling bahkan daku tipikal sulit mengingat apalagi belajar dengan angka. Terkubur sudah cita-cita menjadi seorang pilot.
Salah-satu menjadi pertanyaan bagi daku bagaimana para Pilot belajar menerbangkan pesawat jet komersil seperti Boeing, Airbus, dan Bombardier. Apakah mereka langsung belajar di pesawat bersama Pilot profesional atau bagaimana ???
Jika profesi Pilot bertugas mengoperasionalkan pesawat terbang agar aman dan nyaman selama perjalanan. Profesi yang tidak kalah penting lainnya adalah Flight Attendant / kru kabin (Pramugari/ra).
Yang menjadi pertanyaan bagi daku juga bagaimana Pramugari/ra (Kru Kabin) dilatih. Daku beberapa kali naik pesawat, sebelum deru pesawat terdengar dan pesawat take off, daku menyaksikkan bagaimana Flight Attandant mempraktekkan penggunaan sabuk pengaman pada kursi pesawat, vest keselamatan, gerakan ketika terjadi situasi darurat, dan bagaimana membuka pintu darurat apabila prosedur keselamatan penerbangan dijalankan.
Pernah terlintas dalam pikiran bagaimanakah pelatihan Pramugari/ra saat bertugas di pesawat terbang ? .., Daku sendiri belum terpapar informasi tersebut walaupun salah seorang sepupu berkerja di industri penerbangan sebagai mekanik. Para Flight Attandant ini tidak hanya hanya sekedar menyambut penumpang di pintu pesawat sambil tersenyum serta melayani penumpang selama perjalanan berlangsung saja. Prosedur keselamatan penumpang pun harus mereka kuasai.
Kesempatan itu pun datang di kegiatan Sobat Aviasi Trip yang diselenggarakan oleh Dirjen Perhubungan Udara (DJPU 151) berkerjasama dengan Kompasiana. Kami para blogger Kompasiana (kompasianers) berkesempatan mengunjungi pusat pelatihan Pilot dan flight attendant di Garuda Indonesia Trainning Center (GITC) yang berlokasi di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 5 April 2018.
DJPU 151 Memperkenalkan Garuda Indonesia Training Center
Sebuah kesempatan yang mungkin sulit terulang kembali dalam beberapa tahun kedepan dalam hidup daku. Kesempatan itu yakni melihat langsung Garuda Indonesia Training Center yang merupakan pusat pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi kebutuhan Airline Industry.
Mungkin blog trip ini bisa terwujud karena sebuah alasan bahwa kami para bloggers mampu menjadi agent of change. Dirjen Perhubungan Udara, Bapak Agus Susanto mengulang-ulang kata "blogger merupkan agent of change" didepan kami para kompasianers.
Dalam sambutan Dirjen Perhubungan Udara, Bapak Agus Susanto didepan para kompasianers (Blogger Kompasiana) yang mengikuti Blog Trip ini dan manajemen PT.Garuda Indonesia.tbk, serta petinggi Garuda Indonesia Trainning Center, menyampaikan "Para blogger aviasi Indonesia merupakan bagian 'agent of chance' kultur penerbangan Indonesia. Sobat aviasi ini intinya akan diperkenalkan training center di Indonesia, salah-satunya GITC. Disini para blogger diperlihatkan dan dijelaskan bagaimana trainning center harus fasih menerapkan regulasi penerbangan kepada peserta didiknya" ucapnya di GITC (5/4/2018).
Garuda Indonesia Training Center (GITC) didirikan pada tahun 1984. Sebelumnya GITC dikenal sebagai Biro Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Sipil.