Penghargaan dan apresiasi dari internasional, negara, lembaga, institusi, perusahaan, komunitas atau perseorangan merupakan sebuah penghormatan. Ada sesuatu yang dinilai oleh para juri menyangkut seseorang / brand memperoleh penghargaan. Prestasi dan kesuksesan mungkin menjadi salah-satu faktor, tetapi biasanya sebuah penghargaan / award tidak hanya sekedar itu saja.
Pada tanggal 6 Desember 2017, Bank Danamon akan menyelenggarakan acara penganugerahaan Danamon Entepreneur Award (DEA) 2017. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) akan mengumumkan 5 (lima) peraih Danamon Entrepreneur Awards (DEA) 2017, satu inisiatif dalam memberikan apresiasi atas prestasi wirausahawan Indonesia. DEA 2017 diikuti oleh 607 aplikasi, menghasilkan 5 peraih yang terbagi dalam kategori Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Social Entrepreneur, serta fintech. Selain itu akan diumumkan juga peraih favorit pilihan masyarakat yang ditetapkan berdasarkan hasil voting.
Peraih penghargaan DEA 2017 adalah Nike Lidiyastuti Aritovani dari Ambon dengan usaha Abon Cakalang untuk kategori Best Small Entrepreneurserta Gibran Chuzaefah Amsi El Farizy dari Bandung dengan usaha E-Fishery untuk kategori Best Medium Entrepreneur. Untuk kategori Social Entrepreneur, Dewan Juri memilih Irma Suryati dari Kebumen dengan usaha kerajinan keset dari kain perca yang memberdayakan kaum difabel.
Untuk kategori Best Fintech diraih oleh Adrian Gunadi selaku perwakilan dari PT Investree Radhika Jaya menjadi pilihan Dewan Juri. Sedangkan untuk kategori Most Promising Fintech seorang anak muda bernama Marshall Pribadi selaku perwakilan PT Privy Identitas Digital mendapatkan penghargaan itu.
Proses pemilihan sendiri pun tidak simpel dan asal tunjuk karena melalui dua tahap penjurian oleh Dewan Juri DEA 2017. Para juri penghargaan dari Bank Danamon ini bukanlah orang-orang sembarangan yang terdiri dari T. M. Zakir Machmud Ph.D - Kepala UKM Center FEB UI ; Ir. Yuana Setyowati, MM - Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM; Restu Pratiwi - Direktur Eksekutif Yayasan Danamon Peduli; Junanto Herdiawan - Plt Kepala Fintech Bank Indonesia; Ardian Taufik Gesuri – Pemimpin Redaksi Harian Kontan; serta Sebastian Togelang – Founder dan Managing Director of Kejora Group (Kejora Ventures).
Atria Rai, Head of Corporate Communications Danamon sekaligus Ketua Penyelenggara Danamon Entrepreneur Awards 2017 menyampaikan dalam siaran pers bahwa para peraih penghargaan tahun ini merupakan individu istimewa, yang telah terbukti mampu menempatkan kewirausahawan sebagai solusi mencapai kesejahteraan dan berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional. Kami sangat mengharapkan masyarakat untuk ikut mendukung dan memilih peraih favorit melalui website dan media sosial, sehingga pencapaian mereka dapat menjadi inspirasi bagi kita semua.
Penghargaan Danamon Entepreneur Award tahun ini terdapat sosok anak muda kelahiran tahun 1990 penerima award dari kategori Most Promosing Fintech. Menurut daku tidak hanya sekedar seorang entepreneur yang usahanya sukses dimana dirinya masih berusia muda menjadi dasar dipilihnya Marshall meraih kategori tersebut. Bisa jadi karena karya nya kedepan berpotensi dipakai oleh banyak orang. Karya nya tersebut ialah identitas dan tanda tangan digital berbalut brand PrivyID.
DEA 2017 Menampilkan Sosok Anak Muda 'Marshall Pribadi'
Setelah pasca reformasi 1998 mulai bermunculan sosok-sosok insiratif di usia muda yang menjadi pelopor dibidangnya. Bila kita masih ingat Kaskus sebagai forum netters terbesar di Indonesia pada awal era milenial merupakan hasil karya Andrew Darwis. Lalu ada Nadiem Makarim sang pendiri transportasi online 'GoJek'. Kemudian Achmad Zacky merupakan pendiri sekaligus CEO dari situs e-commerce 'Bukalapak.com', sebuah perusahaan E-Commerce Indonesia berbasis marketplace C2C yang berfokus pada pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Tiga orang itu merupakan contoh dari individu yang mampu melakukan terobosan di usia muda dan sukses. Sejatinya tidak hanya mereka saja, masih banyak lagi Individu pada saat usia muda yang sukses. Bagi daku, individu yang mampu membuat terobosan / pelopor dari sebuah bidang usaha di usia muda itu luar biasa. Sosok lainnya dari ke 3 (tiga) individu itu yaitu Marshall Pribadi.
Mungkin banyak masyarakat yang belum mengenal dan merasakan hasil karya dari Marshall Pribadi. Tetapi kedepannya menurut daku akan digunakan oleh masyarakat di seluruh Indonesia maupun dunia. Hasil karya nya merupakan terobosan dalam identitas diri seorang individu dan pemberian marking (signiture) dalam sebuah dokumen menuju era digital. Karya nya tersebut diberi nama 'PrivyID' dan Bank Danamon memberikan apresiasi sebagai Most Promosing Fintech DEA 2017.