Lihat ke Halaman Asli

Berharap Bahagia

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah seharian, ini tadi melakukan aktifitas, tentunya kerja. Akhir nya aku bisa dan sempat menatap layar mu lagi, hp ku. Aku ingin cerita kepada mu, tentang hidup ku. Tentang rasa yang terpendam di hatiku. Tau nggk kamu hp ku. . .?
Sejak kecil hidup ku ini seakan penuh derita. Namun walau begitu syukur tetap aku panjat kan pada yang Kuasa.
Sejak kecil aku hanya selalu sendiri, hingga tu semua membuat aku sepi.
Aku tak mengerti mengapa Tuhan memberi jalan hidup ku seperti ini.
Teman dekat aku tak di beri, di dunia nyata ini. . .
Untuk hilangkan sepi ku, ku lari di dunia maya. Walau di sini aku punya teman. Tapi tak ada satu pun yang aku kenal. Karena teman nyata ku tak ada yang bermain di dunia maya.
Tau nggk kamu hp ku. Terkadang jika aku tak bersama mu. Aku mencari anak-anak SD, yang lagi bermain. Di situ tuk menghilang kan sepi ku,ku bergabung bermain bersama nya.
Aku tak mengerti, hati ini selalu bertanya. . .kapankah bahagia menghampiri ku. . .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline