Lihat ke Halaman Asli

Perspektif dalam Psikologi

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

A.PERSPEKTIF PSIKODINAMIKA


  • Tokoh utama: SIGMUND FREUD
  • Perilaku maladaptif disebabkan karena adanya konflik antara id, ego dan superego dalam alam bawah sadar individu.
  • Perilaku manusia merupakan produk dari interaksi atau dinamika pikiran dan perasaan sadar dengan tidak sadar dalam diri individu.
  • Perilaku juga disebabkan karena adanya kondisi saling mempengaruhi antara id, ego dan superego.
  • Perkembangan kepribadian ditentukan oleh pengalaman-pengalaman awal pada usia 5 tahun pertama kehidupan.

I.STRUKTUR JIWA (PSYCHE)

1.ID




    • Ada sejak individu dilahirkan.
    • Berisi sejumlah energi yang diperlukan untuk menjalankan fungsi psyche.
    • Terdiri dari dorongan-dorongan dasar seperti rasa lapar, haus, pembuangan/pengeluaran kotoran, kehangatan, afeksi, agresi dan seksual.
    • Bekerja dengan menggunakan pleasure principle yaitu pencarian pemuasan kebutuhan dengan segera. Jika dorongan id tidak dipenuhi maka akan timbul ketegangan (tension) dalam diri individu. Pada kondisi itu, id akan berusaha untuk mengurangi ketegangan dengan sesegera mungkin.
    • Cara memuaskan kebutuhan dengan segera:

a.Berinteraksi dengan lingkungan. Misalnya: bayi yang ingin menyusu pada ibunya akan berusaha untuk mencari tetek ibunya dan kemudian menyusu.

b.Primary process thinking, yaitu membayangkan/mengimajinasikan keinginan-keinginannya. Misalnya: bayi yang ingin menyusu tadi akan membayangkan tetek ibunya. Pada saat itu, si bayi akan mengalami pemuasan sementara melalui wish-fulfilling fantasy.

2.EGO

·Berkembang selama 6 bulan kedua kehidupan (12 bulan).

·Bertugas untuk berhubungan dengan realitas.

·Bekerja dengan menggunakan reality principle, yang merupakan cara ego untuk menunda pemuasan dorongan id dan menghubungkannya dengan harapan lingkungan.

·Primary process thinking tidak selamanya bisa menjaga kehidupan individu, untuk itu ego kemudian menggunakan secondary process sebagai cara yang memakai perencanaan dan pengambilan keputusan dalam memenuhi suatu dorongan. Misal: bayi yang haus dan ingin menyusu pada ibunya tadi menggunakan secondary process dengan memutuskan untuk mencari perhatian ibunya, mungkin dengan menangis.

3.SUPEREGO

·Bagian jiwa yang bertindak selaku kesadaran dan merefleksikan standar moral masyarakat, seperti benar-salah, baik-buruk.

Pada saat dorongan id muncul, ego tidak hanya memuaskannya dengan menghubungkan pada realitas tapi juga dengan standar benar-salah dari superego. Misal: saat ujian, tiba-tiba dosen keluar ruangan. Saat itu mungkin berarti ada kesempatan untuk mencontek. Tapi individu tidak melakukan itu karena dia merasa bersalah jika melakukannya atau dia merasa tidak jujur, dsb.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline