Suku Zulu merupakan suku asli yang hidup di Afrika Selatan, dan keberadaannya mendominasi negara tersebut. Populasi suku Zulu tercatat sekitar 11 juta jiwa, dan mayoritas bertempat tinggal di provinsi Kwa-Zulu.
Suku Zulu terkenal dengan manik-maniknya yang memiliki beragam fungsi. Manik-manik Zulu dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dengan menggunakan warna, pola dan bentuk pada manik-manik (beadswork) tersebut.
Segitiga merupakan bentuk yang paling sederhana, yang memberikan informasi mengenai gender atau bahkan status materi. Tergantung pada cara ujung segitiga menunjuk, itu menginformasikan apakah orang yang memakainya adalah laki-laki, perempuan dan status pernikahannya. Semakin banyak manik-manik yang dimiliki atau dipakai seseorang, maka mereka terlihat semakin kaya.
Suku Zulu memiliki tujuh warna manik-manik dengan makna tertentu, antara lain kuning, hijau, biru, merah muda, merah, putih dan hitam. Dilansir dari https://zulubeadwork.weebly.com/, terdapat dua makna dalam setiap warna manik-manik Zulu, antara lain:
- Kuning memiliki makna positif yaitu kekayaan dan kesuburan, sedangkan makna negatifnya adalah keburukan
- Hijau memiliki makna positif yaitu kepuasan, kebahagiaan, rumput, ternak, dan tanah, sedangkan makna negatifnya adalah penyakit dan kecemburuan
- Biru memiliki makna positif yaitu kesetiaan, langit, dan laut, sedangkan makna negatifnya adalah permusuhan dan perasaan sakit
- Merah muda memiliki makna positif yaitu penekanan pada janji, sedangkan makna negatifnya adalah kemiskinan
- Putih memiliki makna positif yaitu cinta. Uniknya, putih tidak memiliki arti negatif.
- Hitam memiliki makna positif yaitu pernikahan dan kepastian, sedangkan makna negatifnya adalah kematian, kesedihan, keputusasaan, dan kesepian
- Merah memiliki makna positif yaitu emosi yang kuat, sedangkan makna negatifnya adalah kemarahan dan ketidaksabaran
Makna ganda pada manik-manik tidak jarang menimbulkan kesalahpahaman dan tidak terhindarkan, karena warna yang sama memiliki dua arti yang berbeda dan tidak ada satu sistem yang pasti mengenai standar warna di Afrika Selatan.
Beberapa desain manik-manik dapat menggambarkan terjemahan yang berbeda dibandingkan dengan daerah lain di wilayah tersebut. Oleh karena itu, seseorang harus terbiasa dengan bahasa setempat untuk dapat memahami apa yang ingin disampaikan seseorang melalui manik-manik.
Pakaian tradisional yang biasa dikenakan oleh suku Zulu mengandung banyak manik-manik sebagai tanda dandanan atau prestise. Dalam upacara penting, seperti pernikahan, atau upacara kedewasaan, manik-manik juga digunakan untuk menjadi dekorasi ataupun simbol bagi orang-orang.
Manik-manik juga memiliki arti penting dalam ritual-ritual suku Zulu, salah satunya yaitu pada tarian buluh yang melambangkan pesan kebajikan kepada orang-orang.
Pakaian tradisional yang biasa dikenakan oleh suku Zulu terdiri dari manik-manik yang warnanya beragam. Dari warna hingga bentuk dan pola yang diciptakan, manik-manik Zulu mewakili kombinasi dari tiga budaya non-material, yaitu ekspresif, reflektif, dan sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H