Lihat ke Halaman Asli

Rakhmasari Kurnianingtyas

Mencoba melukis cerita lewat aksara

Menolong Tanpa Merendahkan

Diperbarui: 30 Juli 2022   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Menolong Tanpa Merendahkan (Foto : cef.org.au)

"Masak gitu aja ga bisa? Sini aku bantu..."

"Dari tadi baru dapat segini? Aku bantu biar cepat selesai ya..." 

Sering kan kita mendengar kalimat seperti itu? Seseorang yang berniat baik ketika melihat kita sedang dalam kesulitan. Sebenarnya memang kita dalam posisi membutuhkan bantuan, namun kadang kalimat pembukanya membuat kita kurang nyaman.

Memilih kata yang tepat untuk mengungkapkan maksud baik terkadang membutuhkan kejelian dalam membaca situasi. Tidak jarang karena salah memilih kata yang tepat membuat orang tersinggung. Dan akhirnya kita pun menjadi apatis dengan niat baik semula. Padahal niat awal kita untuk menolong tulus.

Ada satu adegan dalam salah satu drama Korea yang saya ingat.

Seorang kakek yang sudah lanjut usia berjalan tertatih dengan bantuan tongkat dan sedang menyeberang jalan. Beberapa orang merasa iba dan berniat membantu si kakek untuk berjalan.

Mereka menawarkan bantuan dengan menggandeng tangan si kakek. Namun si kakek menolak dibantu dan berkata bahwa dia baik-baik saja.

Lalu lewatlah seorang gadis dan melihat kejadian tersebut. Dia memperhatikan sekilas sambil matanya tak lepas dari handphone di tangannya. Tapi apa yang dilakukannya? Dia memperlambat langkahnya menyamai langkah kaki si kakek berjalan sampai ke seberang.

Dia  seolah tidak peduli dengan terus memainkan handphone namun sambil berjalan dia terus melindungi kakek tersebut. Sampai di seberang, si kakek berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada gadis tersebut dengan raut wajah bahagia.

Apa yang dapat kita baca dari peristiwa tersebut? Bahwa tanpa berbicara pun seseorang akan paham bahwa dirinya sedang ditolong. Perlakuan yang sangat manis ditunjukkan oleh seorang anak muda kepada orang tua tanpa memperlihatkan bahwa dengan usianya yang sudah lanjut dia pantas menerima bantuan.

Secara naluri manusia selalu ingin merasa berharga dan tidak menjadi beban bagi orang lain. Beberapa orang memilih diam demi menjaga harga diri dan kehormatan walaupun dia dalam keadaan menderita dan butuh pertolongan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline