Lihat ke Halaman Asli

Rakhmasari Kurnianingtyas

Mencoba melukis cerita lewat aksara

Berkaca pada Hujan

Diperbarui: 23 Maret 2022   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan (Foto : piqsels.com/CCO)

Kau dengar itu?
Suara air hujan bertemperasan di kaca jendela seolah mengejekmu
Mau sampai kapan kau tidak bosan
Menari dalam irama pilu, membekam  lara
Hanya demi kemestian

Hujan pun menjalani keniscayaan
Memberi basah seantero bentala
Dia dicintai dan dirindukan

Berkacalah...
Apakah hadirmu adalah asa bagi semesta?
Apakah yang kau jalani dicintai dan dirindukan seperti hujan?
Atau hanya sebuah darma yang tersurat

Nestapa hatimu meruah
Tertatih langkahmu sudah penat
Pijar di dadamu sudah terlalu sesak
Segala takzimmu telah tersampaikan

Lepaskan gulanamu
Kembalilah kepada kesukacitaan
Saatnya kau turutkan nafsi
Menjemput arunika di kaki langit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline