Lihat ke Halaman Asli

Rakhma Fauzia

Penulis lepas

"Citra Keluarga", Perlu?

Diperbarui: 11 Juni 2023   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : unsplash.com/@liacastelli

Menjalani kehidupan selayaknya manusia biasa yang kadang susah kadang mudah, kadang lurus kadang belok dan kadang pas kadang kurang sampai kadang berlebih. Menjalin hubungan dengan sesama manusia baik dengan keluarga sendiri, saudara hingga orang lain ternyata juga ada struggle nya. Keluarga tempat pulang, berkeluh kesah bahkan menjaga rahasia juga bisa menimbulkan goyah didalamnya. Rasanya seperti sudah tidak asing, berita hingga media sosial yang kerap menayangkan konflik keluarga dan harus ke blow up oleh masyarakat. Apakah ini hanya kejadian ini hanya dimiliki oleh artis saja? Tentu tidak.

Kejadian yang mungkin sangat dekat dan relate dengan kita. Pernahkah kamu mendengar kumpulan orang tua atau anak yang membicarakan keburukan atau rahasia dari keluarga mereka?. Sulitnya membungkam mulut untuk bercerita keburukan orang yang satu rumah dengan orang yang tidak satu rumah bahkan kita tidak tahu bagaimana dibelakang kita. Bukankah dimata orang yang mendengar akan timbul sebuah kesimpulan "keluarga mereka tidak baik-baik saja dan tidak rukun".

"Anak saya mah g*blok, nggak pernah juara kelas"

" Anak saya pemalas, bangun tidur selalu siang dan nggak pernah bantu kerjaan rumah. Nggak tau mau jadi apa nanti gedenya"

"Ibuku selalu berantem sama ayah dan teriak-teriak kalau ayah tidak berguna"

"Suami saya pelit, nggak pernah beliin saya emas"

"Istri saya bawel, masak nggak enak tapi kalau ngomel jago bener"

Meskipun hidup memang tak selalu mulus,tetapi apakah sesulit itu untuk tidak membuka keburukan didepan orang banyak apalagi aib keluarga. Rasanya tidak akan berdosa jika membuat keluarga terlihat baik-baik saja dimata orang lain. Bagaimana orang akan memandang orang yang kamu bicarakan? Bagaimana jika orang tersebut menjadi malu dan merasa apa yang dikatakan dan dinilai orang lain dibenarkan olehnya. Lalu, perlukah menjaga citra keluarga?.

Jika mulut saja susah dikontrol dan ingin meluapkan keluh kesahnya dalam rumah tangga didepan orang banyak, sehatkah jalinan rumah tangga didalamnya?. Apalagi jika saat bersama keluarga merasa baik-baik saja, lalu meluapkan aib keluarga kepada keluarga lain, bukankah akan memperburuk keluarga sendiri dimata orang yang mendengarnya. Apalagi dunia digital yang mana sekarang banyak orang berkeluh kesah di media sosial, sudah bukan keluarga atau tetangga saja yang tau tetapi juga banyak orang yang tau.

Jika kamu berada diposisi yang menyebarkan aib, mungkin kamu sadar kebablasan ngomong atau kamu semakin menggebu dengan apa yang kamu bicarakan. Jika kamu yang menjadi topik, betapa kamu sudah merasa tidak punya tempat untuk melindungi bahkan percaya lagi. Dan jika kamu sebagai pendengar, kamu memiliki banyak pilihan yaitu menilai, judge atau tidak peduli.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline