Lihat ke Halaman Asli

PLTD Titi Kuning Tetap Berasap dan Siap Terangi Bulan Ramadhan

Diperbarui: 2 Juni 2016   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PLTD Titi Kuning. (Foto: Rakhmadsyah)

Pada umumnya kata “berasap” bermakna hal yang negatif dan tidak diinginkan, namun dalam konteks pembangkit listrik, “berasap” itu bermakna bahwa mesin tersebut masih beroperasi untuk memproduksi listrik. Karena kalau cerobong (knalpot) tidak berasap, berarti mesin tidak beroperasi. Di usianya yang telah 40 tahun, Mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Titi Kuning masih dapat beroperasi dengan baik. Padahal menurut perkiraan life time (usia produksi), rata-rata mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel hanyalah maksimal 20 tahun.

PLTD Titi Kuning adalah Pembangkit listrik tenaga diesel tertua di Indonesia yang masih beroperasi di Sumatera Utara. Dioperasikan sejak tahun 1976 dan sampai sekarang masih tetap beroperasi dan menjadi penyumbang listrik pada saat beban puncak. Walaupun sudah berusia 40 tahun, PLTD Titi Kuning masih tampak terawat dan mampu membangkitkan listrik sebesar 12 MW (setara dengan melayani 14.000 pelanggan 900 Volt Ampere). Dalam kondisi kelistrikan, Sumatera Utara yang masih defisit listrik, tentunya beroperasinya PLTD Titi Kuning ini sangat dibutuhkan.

PLTD Titi Kuning. (Foto: Rakhmadsyah)

PLTD Titi kuning terletak di inti kota Medan, tepatnya di JL. Brigjend. Katamso di kilometer 5,5 Titi Kuning Medan, yang merupakan Unit Pusat Listrik dibawah kendali PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan. Mesin-mesin PLTD Titi Kuning ini dibuat oleh Pabrik Enterprise di Amerika Serikat pada tahun 1974.

Seperti yang dikatakan Manajer Pusat Listrik PLTD Titi Kuning (Parsaoran Simangunsong), pabrik mesin tersebut sudah tutup puluhan tahun yang lalu. Menurutnya, walaupun pabrik pembuat mesin tersebut telah tutup, namun teknisi PLN di PLTD Titi Kuning tetap bekerja keras dan berupaya memelihara mesin-mesin PLTD tersebut dengan baik. Perawatan mesin-mesin tersebut tetap dilakukan dengan menerapkan Best Practice sesuai manual instruction. Sedangkan untuk pengggantian material yang rusak masih dapat disupply oleh vendor lain, yang tentunya dibutuhkan pengalaman dalam memeriksa secara detail untuk menentukan kualitas material.

Mesin PLTD Titi Kuning. (Foto: Rakhmadsyah)

HEBATNYA MESIN TUA, MASIH BISA OPERASI
Hebatnya lagi, mesin-mesin PLTD Titi Kuning ini masih dapat mengeluarkan daya listrik sebesar 78% dari daya terpasangnya. Saat ini daya yang dibangkitkan rata-rata 3,2 Mega Watt (MW) per unit mesin. PLTD Titi Kuning mempunyai enam unit mesin pembangkit dengan total daya terpasang 6 x 4,1 MW (24,6 MW). Saat ini yang beroperasi 4 (empat) unit dan 2 (dua) unit masih dalam proses pemeliharaan. Mesin-mesin PLTD Titi Kuning dioperasikan pada waktu beban puncak mulai pukul 18.00 WIB. Namun ada saat tertentu mesin-mesin PLTD Titi Kuning dioperasikan di luar waktu beban puncak, jika ada mesin dalam sistem kelistrikan Sumatera Utara yang sedang pemeliharaan.

Saat ini kondisi kelistrikan di Sumatera Utara masih mengalami defisit listrik sebesar 460 MW terhadap kondisi listrik idealnya. Artinya kondisi listrik yang ideal adalah tersedianya cadangan listrik sebesar 30% dari kondisi beban puncak. Di mana beban puncak Sumatera bagian utara sudah mencapai 2.000 MW, sedangkan kemampuan pembangkit yang tersedia hanya sebesar 2.140 MW. Idealnya cadangan listrik yang tersedia adalah sebesar 600 MW, agar apabila terjadi gangguan ataupun pemeliharaan terencana pada salah satu mesin terbesar di sistem kelistrikan tersebut, masih ada cadangan yang dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.

Untuk memenuhi target kondisi listrik yang ideal tersebut di atas, saat ini PLN sedang melakukan upaya percepatan pembangunan pembangkit-pembangkit baru yang tersebar di beberapa lokasi di Sumatera Utara. Yang merupakan komitmen PLN menyukseskan Program Pembangunan Pembangkit 35.000 MW yang dicanangkan Pemerintah sejak tahun 2015 dan target selesai 2019.

Khususnya dalam Bulan Suci Ramadhan 1437 H yang beberapa hari lagi akan datang, sudah tentu ketersediaan listrik menjadi kebutuhan yang utama. Karena umat muslim biasanya melakukan kegiatan ibadah yang kesemuanya memakai listrik, mulai dini hari (makan sahur), sampai malam hari (sholat Tarawih dan Tadarusan Alqur’an). PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara telah melakukan upaya-upaya pemeliharaan mesin-mesin pembangkit sebelum Ramadhan dan tidak ada pemeliharaan yang dilakukan selama Ramadhan. Hal ini agar selama Ramadhan nanti diharapkan mesin-mesin pembangkitnya dapat beroperasi dengan baik untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat agar khusyuk beribadah. Seperti yang telah dilakukan di PLTD Titi Kuning ini, mesin-mesin dipersiapkan dengan baik agar saat beban puncak di bulan Ramadhan nanti dapat beroperasi.

Akhirnya PLN sangat membutuhkan dukungan dan do’a dari masyarakat agar selama bulan Ramadan nanti, listrik bisa menyala dan tidak terjadi gangguan. PLN terus bekerja keras melayani kebutuhan listrik masyarakat karena “ Listrik untuk Kehidupan Yang Lebih Baik”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline