Lihat ke Halaman Asli

Peta Tutupan Lahan Dapat Menjadi Solusi Ketidakadaan Data Luasan Area

Diperbarui: 9 Februari 2023   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sukoharjo, (5/02/2023), mahasiswa KKN Undip berhasil membuat Peta Tutupan Lahan Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo untuk menghitung Luasan Tutupan Lahan Desa Kedungwinong.

Peta tutupan lahan adalah gambaran sebagian permukaan bumi yang digambarkan pada bidang datar dengan skala dan sistem proyeksi tertentu. Peta tutupan lahan berisikan informasi soal lokasi dan pemetaan jenis tutupan lahan apa saja yang terdapat pada suatu wilayah. Peta tutupan lahan desa ini dapat memberikan informasi soal luas area tutupan lahan tersebut. Selain itu,peta ini dapat juga membantu mencapai salah satu dari tujuan Program Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 9 tentang inovasi dan infrastruktur berkelanjutan serta nomor 11 tentang Kota dan Komunitas Berkelanjutan. Pembuatan peta atau pemetaan lokasi secara umum merupakan salah satu dari pemanfaatan Ilmu Geodesi. Peta yang dibuat haruslah divisualisasikan dengan sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh masyarakat desa.

Pada kesempatan sebelumnya, perangkat Desa Kedungwinong menyatakan bahwa ketidakadaan informasi akurat mengenai luas area persawahan menyebabkan beberapa potensi desa menjadi terhambat, salah satunya adalah perhitungan aset desa berupa sawah dan perkebunan desa. Selain itu, informasi luas area yang seharusnya menjadi informasi umum yang dimiliki desa pada profil desa pun belum dimiliki oleh Desa Kedungwinong. Untuk menghitung luasan area persawahan, pemukiman, dan perkebunan akan memakan waktu yang relatif lama jika dikerjakan secara konvensional dengan pengukuran langsung. Oleh karena itu, pembuatan Peta Tutupan Lahan dengan memanfaatkan sumber data yang tersedia dapat menjadi solusi terbaik dalam menyajikan informasi luasan area dengan waktu yang relatif singkat.

Pengerjaan peta tutupan lahan ini terbagi menjadi survey lapangan, survey kartometris, digitasi on screen, dan layouting peta. Survey lapangan dilakukan oleh mahasiswa kerja kuliah nyata UNDIP bersama dengan pak kadus yang bersangkutan. Survey lapangan dilakukan sebagai data dasar dalam penentuan batas wilayah nantinya. Adapun, survey kartometris yang dilakukan adalah juga meliputi penentuan batas wilayah antar dukuh dan rw. Setelahnya, untuk menentukan batas dan area lainnya dilakukan digitasi on screen menggunakan data citra google satelit yang nantinya akan divalidasi oleh perangkat Desa Kedungwinong. Layouting peta adalah tahap terakhir dalam pembuatan peta tutupan lahan.

Pada peta tutupan lahan ini berisi informasi tutupan lahan apa saja yang terdapat di Desa Kedungwinong. Data masing-masing tutupan lahan ini akan dihitung luasan areanya dan nantinya informasi luasan areanya akan dimasukkan ke dalam Buku Profil Desa Kedungwinong. Peta tutupan lahan ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi Pemerintah Desa Kedungwinong dalam menentukan berapa luasan dari masing-masing area sehingga nantinya bisa menjadi pertimbangan dalam perencanaan dan pengembangan infrastruktur desa baik fisik maupun non-fisik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline