Perlu kita tahu saat ini bahasa gaul sudah menyebar luas terutama melalui media sosial internet atau bisa kita singkat (sosmed). Bahasa gaul merupakan bahasa yang muncul di masyarakat dan kemudian menjadi tren yang digunakan oleh banyak orang. Hal ini menunjukkan bahwa istilah gaul bukan hanya bahasa tetapi juga bagian dari budaya yang terus berkembang di masyarakat saat ini.
Di zaman yang serba canggih teknologi saat ini bahasa gaul seringkali di gunakan dalam kehidupan sehari hari di dalam media sosial internet contohnya di WhatsApp, Instagram dan lain sebagainya, tidak salah bahasa gaul semakin trend di lingkungan remaja tetapi banyak remaja yang menyalah gunakan bahasa gaul tersebut yang seharusnya bahasa gaul menjadi bahasa yang unik dan populer malah terlihat buruk di kalangan remaja saat ini.
Kita sebagai masyarakat yang banyak menggunakan bahasa perlu kita ketahui setiap kata dan bahasa perlu sekali untuk di pahami di resapi baik atau tidaknya untuk di gunakan dalam percakapan sehari-hari Kosakata bahasa Indonesia telah berkembang pesat akhir-akhir ini. Pertumbuhan kosa kata berasal dari bahasa gaul dewasa anak baru gede (ABG).
Banyak orang khawatir kosakata baru itu akan merugikan bahasa Indonesia baku. Namun, bisa dimaklumi sulit menghindari munculnya bahasa gaul karena teknologi informasi saat ini sangat terbuka. Entah siapa yang menemukan dan menyebarkan kosakata tersebut, tiba-tiba kita sering mendengar kosakata yang belum pernah kita dengar sebelumnya. Orang tua, remaja, anak-anak sering bingung karena tidak mengerti bahasa gaul. Ketika orang tua bertanya kepada anak mereka apa yang mereka bicarakan, anak mereka menjawab bahwa mereka menggunakan "bahasa gaul, kekinian".
Kata-kata tersebut diubah sedemikian rupa sehingga hanya dapat dipahami oleh mereka yang memahaminya dan hampir seluruh remaja di negeri ini yang mengakses media seperti media sosial (medsos). Kemudian istilah bahasa gaul berkembang, berubah dan bertbambah hampir setiap hari. Dari itu sebagai anak muda saya tidak bisa lepas dari kumpulan bahasa gaul ini, bahkan saya sering menggunakannya dalam keseharian saya di rumah, di kampus dan sekitar lingkungan, tapi saya tidak terbiasa dengan bahasa gaul yang terlalu barbar itu ( membaca liar).
Kemudian istilah- istilah bahasa gaul berkembang,berubah dan bertambah hampir setiap hari. Saat ini, sebagai anak muda, saya tidak bisa lepas dari kumpulan bahasa gaul ini, bahkan saya menggunakannya beberapa kali dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah, kampus dan lingkungan sekitar, tetapi saya tidak terbiasa dengan bahasa gaul yang terlalu barbar (baca liar). Ini sangat membuat saya canggung dan merasa tidak sopan, terutama ketika anda menghina teman anda sendiri dan melontarkan kata-kata gaul kebun binatang dan banyak kata lainnya kepada mereka itu sangat tidak baik untuk di dengar, Maka dari itu kita sebagai remaja Indonesia yang akan membangun bangsa menjadi lebih sukses dan cemerlang Kita lebih baik berbahasa daerah daripada berbahasa gaul dalam situasi yang tidak resmi.
Mengapa seperti itu Karena dengan kita menggunakan bahasa daerah kita sudah menguasai bahasa daerah yang merupakan pemerkaya bahasa nasional sekaligus pemerkaya bahasa Indonesia. Dalam kondisi bahasa gaul yang semakin menyebar ini sangat diperlukan pembinaan dan pengarahan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak mengikuti bahasa yang tidak baik itu . Penggunaan media khususnya media sosial tidak terlepas dari kehidupan masyarakat khususnya generasi milenial. Menggunakan perangkat adalah bagian dari kehidupan setiap orang sekarang, terutama ketika menggunakan media sosial untuk mengumpulkan dan berbagi informasi.
Menggunakan berbagai media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Youtube dan Tiktok sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Oleh karena itu, penggunaan media sosial berdampak sangat besar baik pada pola pikir maupun perilaku karena tidak ada larangan dalam menggunakan media sosial. Berinteraksi di jejaring sosial memang tidak lepas dari cara kita berbicara yang erat kaitannya dengan banyaknya bahasa yang digunakan generasi milenial untuk berkomunikasi di jejaring sosial. Varian bahasa muncul dari berbagai bahasa yang berubah sesuai dengan wilayah, kelas sosial, pada era dan situasi bahasa yang berbeda, termasuk bahasa gaul.
Maraknya penggunaan bahasa gaul serta munculnya berbagai kata dan istilah baru membuat generasi milenial sulit menerima bahasa Indonesia yang baik dan teratur serta memahami posisi Indonesia sebagai bahasa negara. Anak muda saat ini lebih tertarik menggunakan bahasa gaul, yang membuat mereka lebih terlihat di jejaring sosial. Akibatnya, munculnya bahasa gaul dan bahasa asing menguasai kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar, yang mempersulit keaslian kosakata bahasa Indonesia bagi generasi milenial, karena tertarik menggunakan bahasa ini. Media sosial sudah menjadi kebutuhan di masyarakat, khususnya bagi generasi milenial, yang dapat memberikan dampak yang kuat dalam penggunaan bahasa Indonesia. Bahasa gaul yang terus-menerus digunakan tidak mengenalkan anak muda dengan kosakata dasar dan ucapan yang baik dan benar.
Saran saya tidak masalah menggunakan bahasa gaul di era kehidupan yang modern ini tetapi kita perlu tau kondisi ataupun keadaan dimana kita seharusnya menggunakan bahasa gaul itu pada intinya kita sebagai generasi milenial harus bijak dan pintar untuk menggunakan bahasa atau perkataan yang baik dan benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H