Lihat ke Halaman Asli

Raka WiraSatria

"ku seorang masyarakat biasa yang peduli dengan lingkungan sosial"

Suka Duka New Normal

Diperbarui: 23 Juni 2020   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

New Normal adalah moment yang dinantikan rakyat Indonesia, mengingat karena corona virus telah membuat lumpuh seluruh jaringan perekonomian dan sosial yang berefek kepada seluruh negara. Membuat rakyat Indonesia terpuruk dan kebingungan untuk mengatasi masalah ekonomi dan untuk makan sehari-hari.

Kini dengan adanya new normal kita yang sebagai rakyat biasa mampu bekerja dan menjalani aktivitas sehari-hari, walaupun sudah new normal tidak semua kegiatan dapat di sahkan oleh pemerintah. 

Semua kegiatan sehari-hari sudah di atur sesuai protokol kesehatan, seperti pada saat kita keluar rumah kita harus mengenakan masker tiga lapis guna untuk menyaring udara dari debu dan virus.

Kita juga harus mengadakan social distancing minimal berjarak 1 meter antara diri kita dengan orang lain, kita juga harus rutin mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer. 

Banyak pihak yang mengklaim bahwa corona itu adalah virus bukan kuman jadi mereka tidak akan mati jika hanya menggunakan hand sanitizer, oleh karena itu sebaiknya kita membawa facial foam anti kuman yang pas di saku kita dan mengganti masker setiap tiga jam sekali.

Keadaan new normal membuat segelintir orang mengalami kebingungan saat mereka diharuskan untuk keluar rumah, memang keadaan sudah seperti normal kembali tapi sebenarnya corona masih banyak dan selalu berkembang biak di setiap menitnya, bahkan banyak stasiun tv swasta yang mengabarkan bahwa corona selalu mengalami kenaikan setiap harinya hampir 250-500 kasus yang diperbarui setiap harinya. 

Sebenarnya new normal adalah puncak dari banyak nya virus corona, beberapa orang takut karena orang yang terpapar ada yang tidak memiliki ciri seperti orang yang terpapar atau biasa disebut tanpa gejala mungkin karena orang tersebut olahraga rutin dan dan makan makanan yang sehat.

Pemerintah Jakarta sudah memberikan intruksi untuk menambah pengoperasian armada seperti busway,kereta commuter line, dan mrt. Namun walupun sudah di tambah jumlah armadanya tetap saja kita sebagai warga Indonesia masih harus menaati peraturan seperti harus mengantri panjang lebih dari 30 menit karena juga banyak warga lain yang menggunakan angkutan umum sebagai transportasi utama mereka.

Mengingat harga ojek online berkali lipat lebih mahal daripada harga busway dan kereta commuter line, mengakibatkan banyak warga yang menggantungkan harapan kepada transportasi umum itu. 

Saya sebagai pelajar mahasiswa di Jakarta merasa was-was karena Jakarta merupakan zona merah dan juga kami khawatir akan masa depan mengingat akibat corona virus banyak warga yang mengalami PHK yang mungkin itu merupakan para orang tua dan mahasiswa kelas karyawan yang merupakan teman kami juga.

Menunggu  normal yang sebenarnya sama saja dengan menunggu seluruh negara di dunia juga terlepas dari bahaya corona karena ekonomi Indonesia tidak serta merta Indonesia yang menjalani sendiri kita butuh pembeli dan bekerja sama dengan  negara lain juga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline