Lihat ke Halaman Asli

Raka Razzani

Mahasiswa

Dominasi Tak Terhenti, FNOP Juarai Kejuaraan M6 Mewakili Filipina

Diperbarui: 16 Desember 2024   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Games. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kemenangan Fnatic ONIC Philippines (FNOP) dalam Kejuaraan Dunia MLBB M6 tahun ini memberikan satu fakta, yakni dominasi Filipina pada pro-scene Mobile Legends masih belum terhentikan. Dalam grand final yang berlangsung pada 15 Desember 2024, FNOP mengalahkan Team Liquid ID (Indonesia) dengan skor telak 4-1. Dengan kemenangan ini, Filipina telah mengantongi 5 gelar secara berturut-turut dari M2 hingga M6 kali ini.

Sejarah berbicara bahwa, tim-tim asal Filipina, seperti Bren Esports di M2, Blacklist International di M3, Echo Philipines di M4, Bahkan, Bren lagi dan lagi di M5, Filipina telah menunjukkan konsistensi pada kejuaraan dunia yang sangat kompetitif ini. Sekarang, FNOP melanjutkan tradisi itu dan menunjukkan bahwa Filipina memiliki kekuatan yang terbilang tak terbendung melalui ekosistem e-sports yang mereka tunjukkan.

Kemenangan FNOP di M6 tidak hanya menambah koleksi trofi dunia bagi Filipina, tetapi juga menggarisbawahi betapa superiornya strategi dan eksekusi permainan mereka. Sepanjang turnamen, mereka tidak pernah kalah seri, bahkan melawan tim-tim kuat dari seluruh dunia. FNOP membuktikan bahwa pengalaman dan konsistensi adalah kunci utama meraih kemenangan.

Turnamen M6 kali ini memilki format yang berbeda dari kejuaraan yang telah lalu. Format yang membuat perbedaan tersebut terletak pada Swiss Stage dengan BO 1 sebagai kualifikasi menuju Babak Eliminasi. FNOP sebagai salah satu pesaing kuat mampu melewatinya tanpa hambatan berarti. Mereka memulai Swiss Stage ronde pertama dengan kemenangan atas Team Liquid ID. Berlanjut memperoleh kemenangan melawan CFU Gaming dari Kamboja  dan melaju ke babak eliminasi setelah mengalahkan BloodThirstyKing (BTK) dari Region Amerika. 

Setelah semua tim menyelesaikan Swiss stage mereka, Panitia M6 melakukan drawing untuk menentukan siapa melawan siapa. Pada drawing tersebut, FNOP mendapatkan lawan tangguh, yaitu Selangor Red Giants (SRG) dari malaysia. Keganasan FNOP masih berlanjut dan mengalahkan SRG dengan skor 2-0. Setelah mengalahkan Selangor Red Giants di upper bracket, FNOP berjumpa dengan Falcon Esports di semifinal upper bracket dan mengalahkannya serta menurunkan Falcon E-Sports ke lower bracket. Setelah itu, FNOP bertemu dengan Team Liquid ID (TLID) di final upper bracket dan lagi-lagi keganasan FNOP tidak terhentikan dengan melibas TLID dengan skor 3-1 dan menurunkan TLID ke lower bracket. Dengan kemenangan ini, FNOP melaju ke Grand Final M6 dan menunggu siapa lawan pantas yang didapat dari Final Lower Bracket. Pada Final Lower Bracket, Terjadi pertemuan antara TLID yang menunggu lawan dan SRG yang telah berjuang dari ronde awal lower bracket secara mati-matian. Pada pertemuan ini, TLID menang telak 3-0 atas SRG

Grand final menjadi ajang pembuktian keganasan FNOP. Pada babak final ini, Format yang diberikan adalah BO 7, yakni siapapun yang mendapatkan 4 poin lebih dulu, ia lah yang menang. FNOP tetap melanjutkan keganasannya dengan mengalahkan TLID dengan skor 4-1. Meskipun Team Liquid ID berhasil mencuri satu game, FNOP tampil terlalu kuat dengan rotasi yang sempurna, draft hero yang solid, dan komunikasi tim yang baik. Semua Pemain FNOP menunjukkan performa yang luar biasa. Terlebih, Kelra tampil dominan pada final tersebut yang membuatnya mendapatkan penghargaan sebagai Final MVP.

Kemenangan FNOP menjadi tantangan tersendiri bagi negara rival, yaitu Indonesia. Berulang kali tim dari Indonesia dan Filipina bertemu di final kompetisi internasional. Team Liquid ID misalnya, meskipun menunjukkan semangat juang tinggi, masih perlu mengevaluasi kelemahan strategi mereka untuk bersaing lebih baik di masa depan.

Kemenangan FNOP di M6 adalah bukti nyata bahwa Filipina masih menjadi raja di dunia pro-scene Mobile Legends. Dominasi ini tidak hanya soal gelar, tetapi juga bagaimana mereka membawa standar baru dalam kompetisi yang ketat ini. Dengan keberhasilan ini, Filipina telah menempatkan diri sebagai inspirasi bagi negara lain untuk membangun ekosistem esports yang lebih baik dan kompetitif.

Akankah dominasi Filipina bertahan di M7 tahun depan yang diadakan di Indonesia? Atau, akankah ada pesaing kuat yang siap menghentikan dominasi Filipina? Satu hal yang pasti, perjalanan menuju puncak dunia Mobile Legends selalu menarik untuk diikuti dan ditelusuri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline