Kebudayaan adalah sarana hasil karya, cipta dan rasa masyarakat, begitulah salah satu kalimat Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi tentang kebudayaan. Lain halnya dengan Koenjaraningrat, kebudayaan menurut Koentjaraningrat merupakan keseluruhan suatu sistem gagasan, tindakan, serta hasil karya manusiadalam kehidupan.
Budaya tidak hanya sebagai identitas sosial, namun budaya memiliki fungsi sosial humanis. Memanusiakan manusia agar lebih manusiawi mungkin kata yang tepat untuk kalimat fungsi sosial humanis budaya.
Tanpa adanya budaya masyrakat tidak akan cukup beradab dan berakal budi. Bahkan sejarah akan kesepian jika tanpa ada budaya didalamnya. Jika kita melihat sejarah Perang Dunia ke 2,ada suatu hal yang membuat Adolf Hitler berfikir dua kali saat berencana menginvansi Inggris saat itu. Kebudayaan, Hitler mengaggumi kebudayaan negeri Britaniya Raya tersebut. Itu dapat menjadi contoh bahwa budaya dapat menjinakan manusia. Memanusiakan manusia agar lebih manusiawi dan berakal budi dalam berfikir dan bertindak.
Di dalam kehidupan, ketika seorang anak yang cukup beretika hendak pergi ke sekolah, tanpa harus disuruh anak tersebut mencium tangan kedua orangtuanya sebelum berangkat. Atau kita lihat sopan satun khas masyarakat Jawa saat berbicara dan menghadap sultan yang membuat orang lain terkagum dengan kebudayaannya.
Budaya merupakan salah satu hal yang dapat memanusiakan. Menjinakannya jika dalam gaya bahasa yang lebih radikal. Berorientasi pada tindakan sosial cultural sudah bisa menjadi salah satu parameter untuk lebih berakal budi dalam bertindak. Kita sebagai masyrakat Indonesia yang dikenal ramah oleh orang barat, patut terus mempertahankan hal ini agar tetap menjadi suatu indentitas sosial budaya bangsa Indonesia.
(Raka Putra)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H