Lihat ke Halaman Asli

Ketika Tukang Judi Beragama

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13748558441691861632

[caption id="attachment_268925" align="aligncenter" width="300" caption="www.phesolo.wordpress.com"][/caption] Darmo dan Ilham adalah dua kawan akrab tumbuh besar dan dewasa bersama namun beda cara menjalani hidup. Meskipun hampir tiap hari shalat bareng di mushalla yang sama, tapi Ilham dikenal sebagai ahli ibadah yang konsisten karena tidak pernah terlihat atau bahkan terdengar kabar buruk tentangnya. Sedangkan Darmo terkenal sebagai tukang judi yang sudah melanglang buana dari kampung ke kampung terutama kalau ada acara hajatan alias STMJ (Shalat Terus Maksiat Jalan). Selesai shalat Isya', keduanya terlibat perbincangan: Ilham: "Dar, aku itu heran lho sama kamu?" Darmo: "Heran kenapa?" Ilham: "Heran aja. Kamu itu rajin shalat, pinter ngaji, tapi masih aja maen (judi) kesana kemari." Darmo: "Aku ini pejudi sejati Ham. Gak akal hilang dari darahku. Judi sudah mendarah daging." Ilham: "Teru kenapa kamu shalat, ngaji, dan puasa?" Darmo: "Karena aku pejudi Ham..." Ilham: "Maksud kamu?" Darmo: " Aku ini pejudi. Aku sedang bertaruh Tuhan itu ada atau tidak." Ilham: "Wah, kesambet penunggu pohon mana kamu Dar kok bisa-bisanya ngomong gitu? " Darmo: "Aku memang pejudi Ham. Bahkan Tuhanpun aku jadikan taruhan. Ada atau tidak ada. Seandainya Tuhan tidak ada, aku akan aman-aman saja karena neraka sudah pasti tidak ada. Aku mati ya mati aja. Selesai." Ilham: "Lha kalo ternyata ada? Celaka kamu Dar!" Darmo: "Ya sudah. Aku masuk neraka. Dihukum sampai bersih dosaku lalu masuk surga. Itulah kenapa aku syahadat, shalat, puasa, dan zakat sampai detik ini. Hajinya kagak tahu..." Ilham: "Kok gitu Dar?" Darmo: "Sudah kubilang aku ini pejudi Ham. Seandainya kalahpun, aku gak mau kehilangan semua. Kalaupun aku harus masuk neraka, aku masih ada peluang untuk masuk surga." Ilham: "Ya terserah kamu Dar. Aku sendiri juga masih merasa kurang dengan amalanku sendiri. Kamu dah akhil baliq ini. Kamu sudah bisa bedain mana baik dan buruk. Trus abis ini mau kemana?" Darmo: "Hehehe, tau aja kamu Ham. Mau ke RW 19. Ada yang punya hajat mantu. Biasa... Malemnya kan pasti ada acara banting kartu... Assalamu'alaikum." -ooOoo-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline