Daging merupakan salah satu sumber protein utama bagi tubuh. sebagian besar masyarakat Indonesia senang mengonsumsi daging pada beberapa kesempatan, apalagi saat hari raya idul adha.
Dimana pada perayaan idul adha masyarakat muslim akan kurban dengan hewan seperti sapi, kambing, domba atau atau hewan ternak lainnya. setelah itu daging hasil kurban tersebut didistribusikan kepada masyarakat.
Namun, masyarakat banyak sekali yang menghindari konsumsi daging merah, terutama daging kambing. Salah satu karyawan catering makanan sehat calfit.id, Ahmad Yani juga berpendapat bahwa brandnya tersebut masih belum berani menggunakan daging kambing sebagai salah satu menunya, sebab prasangka masyarakat yang menganggap daging kambing tidak sehat untuk dikonsumsi sebab tinggi kolesterol. Namun apakah semua itu benar?
Jawabannya TIDAK, malah daging kambing jadi salah satu alternatif pilihan daging yang tidak meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Ternyata hal tersebut karena kadar lemak jenuh pada kambing tergolong rendah dibanding sapi dan domba. lemak jenuh merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kadar kolesterol dalam darah jadi tinggi.
Menurut penelitian yg dipublikasikan dalam journal food of science and technology. Studi ini menunjukkan bahwa daging kambing memiliki kandungan lemak total yang lebih rendah, dengan proporsi kadar asam lemak tak jenuh yang lebih dominan, asam lemak tak jenuh tersebut dikenal baik untuk menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan baik untuk jantung.
Ini menunjukkan bahwa profil lemak yang dimiliki daging kambing lebih sehat ketimbang kandungan lemak pada daging merah lainnya.
Hal tersebutlah yang membuat, masyarakat beranggapan bahwa daging kambing bisa bikin kolesterol tinggi, itu karna metode memasaknya yang tidak sehat. Penggunaan minyak berlebih, dan bumbu bumbu yang tidak alami dapat merusak nilai gizi pada daging kambing serta dapat menambah kalori dan kadar lemak jenuhnya.