Lihat ke Halaman Asli

Ironisnya Teknik Sipil

Diperbarui: 4 Januari 2017   01:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Teknik Sipil atau bahasa kerennya Civil Engineering adalah profesi yang mempunyai tugas menbangun sebuah bangunan dengan memastikan hal hal yg perlu diperhatikan agar bangunan tersebut utuh dan tidak roboh, rusak, atau hancur.

Bagi saya sendiri, pekerjaan seperti itu tentulah berat. Mereka (Pekerja Teknik Sipil) harus benar benar teliti dengan bangunan yang sedang dibangunnya. Jika ada kesalahan sedikit, tentu resikonya tidak kecil. Bisa jadi satu komponen saja yang salah. Akan merobohkan bangunan tersebut. 

Berbeda dengan Arsitek, Arsitek adalah profesi mendesain suatu bangunan agar memiliki citra keindahan disetiap sudutnya, baik desain dalam ruangan maupun luar ruangan.

Kedua profesi ini saling berhubungan erat satu sama lain, jika ada proyek membangun suatu bangunan, maka kedua profesi inilah yang menjadi 'kunci' dari bangunan tersebut. Simpelnya, mulai dari pengerjaan desain bangunan oleh Arsitek, lalu saat pengerjaannya Teknik Sipil lah yang merealisasikan bangunan tersebut agar utuh sesuai dengan desain yg dibuat.

Namun ada sedikit keironisan yang harus dihadapi para Teknik Sipil, yaitu saat seseorang melihat suatu bangunan tersebut bagus dan keren, maka Arsiteknya lah yang akan dipuji "Arsitektur bangunannya indah banget, arsiteknya siapa sih?". Tetapi jika bangunan yang dibuat roboh atau tidak kuat maka disini yang disalahkan orang orang adalah Teknik Sipilnya "Baru kena gempa sedikit aja udah roboh, siapa sih Teknik Sipilnya?". Ironisnya disini adalah sedikit sekali Teknik Sipil mendapat pujian dari masyarakat pada umumnya.

Maka pertanyaannya bagaimana mengubah cara pandang masyarakat yg melihat bangunan yang megah tidak hanya memuji Arsiteknya namun juga Teknik Sipil. Karena jika tidak ada Teknik Sipil, bangunan tersebut tidak ada dan tidak terealisasikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline