Lihat ke Halaman Asli

Alasan Kamu dan Dia yang Terjebak Friendzone

Diperbarui: 15 September 2016   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: hipwee

Berteman dan bersahabat adalah hal yang wajib bagi semua orang, karena teman yang membuat hidup kita tidak monoton. Teman atau sahabat lah yang memberikan coretan warna didalam kanvas hidup kita. Gimana, kamu setuju?

Berteman dan bersahabat tidak mengenal perbedaan. Baik itu perbedaan kekayaan, jabatan, agama, suku, ras dan bahkan jenis kelamin. Tentu setiap perbedaan dalam pertemanan ini ada resikonya. Salah satu contoh kasus yang saya bahas disini adalah perbedaan jenis kelamin.

Akhir akhir ini sedang marak munculnya foto seorang cowo yang membentuk setengah love di tangannya, tetapi si cewe hanya membalas dengan acungan jempol, dan saking viralnya foto ini, maka dibuatlah logo resmi friendzone yang dibuat oleh netizen sendiri.

9gag.com

Ketika kamu berteman layaknya seorang teman biasa dengan lawan jenismu tentu bukan masalah. Tapi masalah akan muncul ketika salah satu dari kamu atau temanmu yang berbeda jenis mempunyai perasaan lebih, atau bahasa kerennya baper yang merupakan kepanjangan dari bawa perasaan. Saya rasa para pembaca disini ada yang pernah mengalami masalah ini (Saya juga termasuk kok, hehe).

Sedikit cerita dari saya sebagai contoh dari masalah ini.

Saat saya masih SMA, saya bersahabat dengan 4 orang cowo dan 1 orang cewe. Kami bersahabat sudah cukup lama, dan ketika masa masa SMA sudah hampir berakhir, saya sendiri menyadari ada yang aneh dengan saya ketika saya berada dekat dengan satu sahabat saya yang cewe ini, saya merasa nyaman dengannya. Disini sudah jelas kalau saya menyukai sahabat saya sendiri. Singkat cerita, ia tau kalau saya menyukainya dan mungkin saya berharap lebih. Tapi apa yang terjadi? She have told me lately that, dia tidak akan berpacaran dengan sahabatnya sendiri sampai kapanpun. Dan saya menganggap saya ini sudah terjebak FRIEND-ZONED.

Kita sepakat kalau kasus diatas adalah nasib buruk sang penulis. Terkadang saya bertanya tanya sendiri, apa sih yang membuat kita hanya sebatas teman? nah ada beberapa alasan yang menurut saya sangat logis

1. Dia Punya Prinsip yang Kuat

Dalam contoh cerita saya tadi, sahabat saya mendeklarasikan bahwa ia tidak akan berpacaran dengan sahabatnya sendiri sampai kapanpun. Mungkin saja omongannya tidak main main. Jangan menyepelekan prinsip seorang wanita, karena sekali ia berprinsip ia akan pegang teguh prinsip yang ia pegang sendiri.

2. Kepribadianmu Kurang Menarik

Setelah saya kembali intropeksi diri, saya merasa banyak yang kurang dari saya. Nah bisa jadi disini sumber masalahnya, jika saja kepribadian yang kita miliki lebih banyak positif dan sangat menarik. Mungkin kamu gak akan baca artikel ini...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline