Lihat ke Halaman Asli

π€π‘π˜π€ ππ”πŒπˆ

ππ”πŒπˆ π‚πˆππ“π€, 𝐒𝐀𝐒𝐓𝐑𝐀, ππ”πˆπ’πˆ

Untoroyono

Diperbarui: 27 Januari 2024 Β  11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kidung untoroyono baitkan tantranya
bersamaan dengan hiruk pikuk anila nun mendesir hilir,
jejak para tetua tersembunyi di bilik legam hitam batu piramida candi
damma membawa kerti pengabdian diri

garis caya bersanding lurus dengan bayang
padika mengawang selarik tepian mayapada
asap dupa saling bergumulan hening
telah lampau hikayat hidup sebagai buddhi

tentramlah seluruh nafas samasta
kedamaian citta puncak segala arah metta
lebur susastra mencapai moksa
bagai cinta merdekakan sesukma

mekarlah syair bujangga sunyi
sehirup rahsa pada bejana atma
tantrik memugar aksara daya
hiduplah cinta yang terangi buwana

CINTA CINTA CINTA

BUMI CINTA

Januari, 24-01-2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline