Lihat ke Halaman Asli

Sempurna Bukan Perkiraan

Diperbarui: 17 Maret 2023   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebuah kisah tak berbobot dan sedikit memotivasi. Didasarkan atas sekelumit pengalaman seseorang yang bodoh dan ceroboh. Kisah ini dimulai dengan pemikiran nyeleneh dari seorang pria berstatus mahasiswa pemalas, pemikiran yang sungguh menggelitik ditulis dalam sebuah artikel miliknya berjudul "world governmen" , lalu dikirimkan ke sebuah lembaga sebagai persyaratan untuk ikut kedalam lembaga tersebut. pria itu berpikir bahwa artikel yang dia buat adlah artikel yang paling baik karena artikel itu tidak lagi membahas lingkup negara namun lingkup yang dibahs dalam artikel itu adalah lingkup luas yaitu bumi atau dunia itu sendiri.

Namun sayanganya artikel itu tak dinilai sebagai persyaratan penting, hanya sebagai formalitas saja. Bukan hanya artikel milik pria itu, melainkan juga artikel milik peserta lainya yang juga dibuat sebagai formalitas saja. Meski begitu pemuda itu tidak kecewa, malah dia bangga bisa masuk dalam lembaga tersebut. Didalam lembaga itu dia diajarkan bagaimana cara dia menulis dengan baik, selain itu diluar jam kegiatan dia juga sempat berdiskusi dengan beberapa mahasiswa yang sudah berhasil menjadi penjabat dikampus.

Setelah banyak mendalami lembaga itu pria tersebut tertarik dengan jabatan-jabatan yang ada dikampus, sehingga dia berambisi untuk bisa menduduki salah satu kursi penjabat kampus ditingkat manapun. Iya, memang konyol seorang pria yang malas dan bodoh memiliki cita cita seperti itu, namun itulah dirinya.  Dikamarnya, dia tersenyum sendiri Sembari membayang bayangkan bagaimana dia menjadi simbol kehormatan di kampusnya.

Lama berproses dilembaga tersebut, akhirnya dia mendapat kesempatan berupa rekomendasi dari lembaga yang ia ikuti itu, untuk menjadi ketua di intra kampus. Meski itu adalah cita citany sejak lama dia masih memikirkan kembali bagaimana jadinya dirinya memegang jabatan itu. Dia juga beruntung karna waktu yang dia miliki untuk memikirkan keputusannya itu juga panjang, sebab waktu dalama pemilihan itu masih lama.

Ditengah tengah pertimbangany tersebut dia menemukan seorang wanita cantik berparas putih dengan sikap yang pemalu. Wanita ini membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama, lalu berdasarkan instingnya dia harus menjadikan wanita itu pasangannya meski terlihat mustahil, karna ini baru pertama kalinya menyukai wanita sampai segila ini, tapi dia harus berusaha mendapatkan hatinya.

Akhirnya selang beberapa hari pria itu mengambil inisiatif untuk mengajaknya kencan disalah satu kafe bernama gazebo. Entah sebuah keberuntungan atau bukan tapi wanita itu mau mengikuti ajakan pria tersebut. Meski tak langsung melancarkan serangan tembakan cinta, pria itu sudah menunjukkan tanda tnda suka kepada wanita itu. Lalu selama 3 hari bertuturut turut pria itu terus terusan mengajaknya kencan hingga mereka jadian.

Singkat cerita 3 bulan mereka menjalani hubungan akhirnya waktu untuk mewujudkan cita cita pria itu terwujud yaitu mencalon sebagai ketua di salah satu intra kampus. Namun pria itu bilang kepada seniornya bahwa dia tidak ingin menjadi ketua apapun ataupun menduduki jabatan apapun diintra kampus, dengan alasan terdapat suatu kesibukan yang menghalanginya. Sebenarnya itu hanaya pengalihan saja, pria itu hanya ingin waktunya dihabiskan untuk wanitanya. Karna menurutnya dia harus menjadi yang sempurna untuk wanitanya,

6 bulan kemudian tepat saat habisnya masa jabatan intra. Pria itu terus memikirkan bahwa dia sudah sempurna dimata wanitanya. Sebab apa yang dia perjuangkan dan korbankan sudah terasa maksimal. Baik dari ngafe tiap hari dia yang traktir, hadiah saat wanita itu ulang tahun, perhatian dan waktu yang ia banyak luangkan dan hal lainyya yang buat wanitanya itu senang. Namun ketika ia bertemu temannya yang telah menjabat sebagai ketua intra kampus tapi sekarang sudah lengser  bertanya padanya "puas kah kau sekarang?", lalu pri itu tak membalas pertanyaannya dan lanngsung pergi. Meski pertanyaan itu membuat bingung tapi pria itu berpikir itu hanya angin yang lewat

Keesokan harinya, seperti biasa dia mengajak wanita itu untuk pergi ke kafe, lama mereka bercanda sampai mereka terlibat suatu persoallan. Dan pada waktu itu juga wanita itu marah besar kepada pria itu, karena pria itu merasa dirinya tidak salah maka pria itupun juga marah. Ini adalah pertama kalinya mereka bertengkar selama menjalani hubungan hingga saat ini. Pertengkaran yang hebat itu dilihat oleh temannya yang sudah berstatus mantan ketua intra kampus tadi itu.

Baru selesai mereka bertengkar, pria itu tidak sengaja melihat temannya beranjak pulang dari kafe smbil memandanginya dengan memasang senyum manis. Perlahan dia sadar maksud yang ia katakan tadi. Tiba tiba nontifikasi  whatsupp berbunyi, ia mendpaat pesan whatsupp tersebut dari ketua lembaganya, yang isinya adalah ejekan terhadap artikel pertamanya saat pertama kali masuk lembaga tersebut. Lalu dia memandang wanitanya menangis, dia merasa gagal dalam usahanya. Selama ini apa yang ia korbankan untuk bisa jadi yang terbaik di mata wanitanya, ternyata masih bisa buat wanitanya menangis

Apa yang dia kira dulu sempurna ternyata tidak. Dia mengira seluruh kinerjanya adalah yang sempurna namun ternyata itu hanya diperkiraan saja. Hingga sampai dirumah pria itu merenung sembari mengeluarkan air mata. Selama ini dia terlalu percaya diri dengan apa yang ia kira. Hingga lupa sempurna itu milik tuhan bukan milik manusia. Manusia hanya bisa berpikir sempurna walau sebenarnya tidak sempurna. Dia mulai belajar bahwa sempurna adalah tidak ada kesqlahan dimata orang lain, bukan perkiraan seseorang terhadap dirinya atau

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline