Lihat ke Halaman Asli

Raji Man

Petani tulen

Memahami Perkembangan Sosial Anak Teori Piaget & Vygotsky

Diperbarui: 18 Oktober 2024   12:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

*Perkembangan anak dalam konteks kehidupan sosial merupakan topik yang kompleks dan penting dalam psikologi perkembangan. Dua teori yang sangat mempengaruhi pemahaman tentang perkembangan anak dalam lingkungan sosial adalah teori Jean Piaget dan Lev Vygotsky.Teori Jean Piaget menjelaskan urgensi peran kognisi dalam perkembangan anak. Piaget menggambarkan anak- anak membangun pengetahuannya sendiri melalui tahapan perkembangan kognitif. Dalam konteks kehidupan sosial, teori Piaget menyoroti bagaimana anak memperoleh dan mengadaptasi pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan sosialnya. Anak-anak belajar dengan bereksplorasi, bertanya, dan membangun pengetahuan bersama teman sebaya dan orang dewasa. Sementara itu, Lev Vygotsky menegaskan peranan lingkungan sosial dalam tumbuh kembang anak. Teorinya memperkenalkan konsep bidang perkembangan nyata, dimana anak dapat belajar dari interaksi dengan orang yang lebih berpengalaman. Dalam kehidupan sosial, Vygotsky mengemukakan bahwa anak dapat mengembangkan keterampilan kognitif dan sosial melalui kerjasama dengan orang dewasa dan teman sebaya. Hal ini memperkuat gagasan bahwa belajar adalah proses sosial yang berlangsung dalam konteks sosial. Kombinasi teori Piaget dan Vygotsky membantu kita memahami bagaimana anak-anak mengembangkan pemahaman tentang dunia sosial mereka dan bagaimana lingkungan sosial memainkan peran penting dalam proses ini. Melalui eksplorasi dan interaksi yang terarah dalam kehidupan bermasyarakat, anak-anak dapat membangun landasan pengetahuan dan keterampilan sosial yang dibutuhkan untuk berkembang dan menjadi anggota masyarakat yang berkontribusi.


*Pendidikan anak usia dini ialah sebuah proses tumbuh kembang anak secara holistik sejak lahir hingga usia enam tahun. Ini melibatkan stimulasi dan pengasuhan perkembangan fisik, spiritual, motorik, emosional, dan sosial mereka untuk mendukung pertumbuhan yang optimal. Pendidikan anak usia dini dalam kurikulum berbasis kompetensi melibatkan penerapan strategi yang bertujuan untuk menstimulasi, membimbing, membina, dan memfasilitasi kegiatan pembelajaran yang menumbuhkan perkembangan bakat dan keterampilan pada anak (Pertiwi, Dian, Ulwan Syafrudin, Rizky Drupadi. 2021:

*Perkembangan kognitif anak berbeda antara satu dengan yang lainnya, ada yang langsung memahami sebuah penjelasan, ada pula yang memerlukan bantuan dari ahlinya. Selain itu, anak-anak tertentu mendapat manfaat dari pendekatan bahasa khusus untuk memfasilitasi kemampuan berpikir mereka. Hal ini karena bahasa tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai alat percakapan pribadi, yang menjadi landasan bagi komunikasi sosial yang efektif.

*Menurut Lev Vygotsky, perolehan dan pertumbuhan pengetahuan seorang anak sangat terkait dengan interaksi sosial mereka. Interaksi dengan teman sebaya dan paparan terhadap lingkungan sekitar dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan kognitif mereka. Ia merumuskan teori perkembangan sosiokultural yang mencirikan pembelajaran sebagai fenomena sosial, yang memungkinkan anak-anak meningkatkan kapasitas mereka untuk belajar melalui konteks interaksi dan budayanya.

*Berdasarkan pada teori yang di kemukakan oleh Vygotsky, maka dapat di simpulkan bahwasanya faktor lingkungan mengambil peran yang cukup krusial dalam perkembagan kognitif anak. Hal tersebut didasari oleh pentingnya anak dalam belajar budaya, beradaptasi serta perkebangan tutur bahasa yang terjadi pada anak.

*Teori Jean Piaget dan Lev Vygotsky merupakan dua pendekatan penting untuk memahami perkembangan anak dalam kehidupan sosial. Piaget menekankan pentingnya peran pengalaman langsung dalam pembentukan kognisi anak, sedangkan Vygotsky menekankan pengaruh lingkungan sosial terhadap perkembangan anak. Kesimpulan mengenai peranan teori mereka terhadap perkembangan anak di masyarakat adalah sebagai berikut.


-Pertama, teori Piaget menunjukkan betapa pentingnya anak aktif mengeksplorasi lingkungannya. Anak belajar melalui interaksi dengan benda dan situasi disekitarnya. Dalam konteks sosial, hal ini berarti anak harus mempunyai kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebayanya dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Teori Piaget juga menekankan pentingnya tahapan perkembangan yang berbeda, sehingga pendidik dan orang tua harus memahami tingkat perkembangan anak dan memberikan tantangan yang sesuai.

-Kedua, teori Vygotsky menekankan pentingnya peran interaksi sosial dalam pembelajaran anak. Konsep zona perkembangan proksimal menggambarkan jarak antara kemampuan anak saat ini dengan potensi-potensi yang dapat dikembangkan dengan bantuan orang dewasa atau teman sebaya. Oleh karena itu, pendidik dan keluarga harus berperan sebagai mediator, membantu anak mengatasi kesulitan dan berkembang. Secara keseluruhan, Piaget dan Vygotsky memberikan gambaran komprehensif tentang bagaimana anak belajar dan berkembang di masyarakat. Memahami perbedaan dan persamaan antara kedua teori ini dapat membantu guru dan orang tua menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan holistik anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline