Lihat ke Halaman Asli

Tim Pengabdian Mahasiswa FK UM Mengadakan "KERAMAS" Bersama Untuk Cegah Stunting

Diperbarui: 12 Juni 2024   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelas Remaja Sehat Desa Benjor/dokpri

Stunting merupakan salah satu benang kusut yang dihadapi Indonesia. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 21,6% sedangkan untuk target penurunan stunting pada 2024 adalah 14%, hal ini tentunya cukup sulit untuk diselesaikan. Maka diperlukan berbagai elemen masyarakat untuk mengatasi masalah ini.

Siklus terjadinya stunting merupakan hal yang harus diperhatikan. Siklus ini dimulai dari ibu yang mengalami malnutrisi, yang kemudian melahirkan bayi dengan berat badan rendah. 

Bayi tersebut tumbuh menjadi anak yang mengalami stunting. Anak stunting kemudian tumbuh menjadi remaja yang malnutrisi, dan akhirnya siklus ini kembali lagi pada poin awal, yaitu ibu yang mengalami malnutrisi. Siklus ini  bagaikan lingkaran setan yang terus berputar dan seakan tidak pernah  selesai. Oleh karena itu, kita perlu usaha untuk memutus salah satu poin dari siklus stunting.

Berangkat dari fenomena tersebut, tim pengabdian mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Malang mengadakan pengabdian kepada masyarakat dengan sasaran penduduk usia remaja dengan tajuk acara "KERAMAS (Kelas Remaja Anti Stunting): Intervensi Spesifik Pencegahan Stunting di Masa Prakonsepsi” yang diadakan di Desa Benjor, Kecamatan Tumpang, pada hari Minggu, 9 Juni 2024. Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kepada remaja tentang pencegahan stunting.

Sambutan Kepala Desa Benjor/dokpri

Sambutan Dosen FK UM/dokpri

Acara ini diikuti oleh 33 remaja mulai usia 15-20 tahun serta dihadiri pemerintah desa yang diwakili Kepala dan Sekretaris Desa Benjor. Pada sambutannya, Bapak Imam Munir, S.H., selaku Kepala Desa Benjor menyampaikan bahwa remaja merupakan aset penting sebagai penerus generasi dan juga calon orang tua yang melahirkan generasi-generasi berikutnya sehingga perlu mengikuti dan menyimak acara kelas remaja dengan tuntas sehingga dapat melahirkan generasi anti stunting kedepannya. 

Dari pihak Fakultas Kedokteran UM diwakili oleh dr. Ardhiyanti Puspita Ratna, M. Biomed., selaku dosen pengembang kemahasiswaan bidang pengabdian masyarakat dan dr. Tisnalia Merdya Adyastanti, M. Kes., selaku dosen pengembang kemahasiswaan bidang ORMAWA. 

Pada sambutannya dr. Ardhiyanti menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk peran serta institusi pendidikan dalam menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat sehingga adanya institusi pendidikan akan memberikan kebermanfaatan dan berdampak positif bagi masyarakat.

Penyuluhan Materi/dokpri 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline